JAKARTA - Dugaan awam dan personal saya tentang kenapa bekerja di kedai kopi terasa lebih produktif dan kreatif terafirmasi. Tak hanya berdasar sejarah tapi juga lewat penelitian ilmiah.
Secara sejarah, kita tahu, beberapa sosok kreatif ternama di dunia ini melakukan pekerjaan terbaik mereka di kedai kopi. Sebut saja JK Rowling, Bob Dylan, bahkan Pablo Picasso, Simone de Beauvoir dan Jean-Paul Sartre.
Entah Anda adalah pelukis, penulis, filsuf atau mahasiswa, misalnya. COVID-19 telah mengubah kebiasaan hidup banyak orang. Bekerja di rumah mulai biasa bagi beberapa.
Lainnya justru kecanduan kedai kopi, bagaimana sedikit kerumunan, kebisingan kasual, serta variasi visual yang dikombinasikan memicu konsentrasi dan kreativitas kita menjadi lebih tajam. Jadi sejatinya semua stimulus di kepala tidak terjadi karena espresso ganda yang Anda pesan.
Jauh dari bising dan ramai
Beberapa dari kita tetap menggunakan earbud segera setelah kita duduk untuk bekerja di tempat umum. Tetapi para ilmuwan telah mengetahui selama bertahun-tahun bahwa kebisingan dari kerumunan di belakang kita dapat bermanfaat bagi pemikiran kreatif kita.
Sebuah studi tahun 2012, yang diterbitkan dalam Journal of Consumer Research menunjukkan bahwa tingkat kebisingan lingkungan yang rendah hingga sedang di tempat, seperti kafetaria sebenarnya dapat meningkatkan hasil kreatif Anda.
Idenya adalah jika Anda sedikit teralihkan dari tugas yang ada oleh rangsangan ambien, itu meningkatkan kemampuan berpikir abstrak Anda, yang dapat mengarah pada generasi ide yang lebih kreatif.
Studi lain dari tahun 2019, yang memiliki temuan serupa, membidik apa yang disebut "resonansi stokastik." Penelitian ini awalnya mengamati hewan, yang menunjukkan reaksi terhadap fenomena di mana jumlah kebisingan yang tepat justru menguntungkan indera kita.
Dan meskipun tingkat kebisingan 'Goldilocks' berbeda untuk semua orang, rangsangan audio sebagai latar belakang juga membantu meningkatkan pengambilan keputusan. Bahkan, mereka yang menyadari dampak ini mengenal istilah "efek kedai kopi."
Jadi, musik jazz, percakapan ringan, dan bubuk kopi barista dari penggiling bukanlah gangguan. Semua itu dapat membantu Anda membuat karya besar berikutnya.
Variasi visual
Satu hal yang dapat membuat bekerja dari rumah dan kantor terasa berat adalah lingkungan visual. Seringkali kita duduk di kursi yang sama dan melihat ke empat dinding yang sama terus-menerus.
Kombinasi kebisingan, kerumunan biasa, dan variasi visual dapat memberi kita jumlah gangguan yang tepat untuk membantu kita menjadi yang paling tajam dan paling kreatif.
BACA JUGA:
“Stimulasi visual, bagaimana kantor didekorasi berpengaruh pada proses berpikir kreatif masyarakat. (Itu) disebut pemikiran kreatif yang konvergen,” kata Sunkee Lee, asisten profesor dari Carnegie Mellon University's Tepper School of Business, Pennsylvania, dalam penelitian.
Lee, dalam penelitian menemukan bahwa variasi visual membantu dalam "memecahkan masalah yang memiliki solusi optimal, tetapi mengharuskan Anda untuk berpikir di luar kotak." Sementara Lee mencoba mengatasi hal ini dengan menambahkan lampu neon ke dinding kantor rumahnya selama pandemi, dia segera menemukan bahwa perabotan aneh dengan cepat menjadi akrab dan membosankan.
Namun, kedai kopi umumnya memiliki rangsangan visual dalam sekop. Dan mengunjungi kedai kopi yang berbeda setiap kali membuat segalanya menjadi lebih bervariasi.