JAKARTA – Praktik judi online di Indonesia makin meresahkan. Meski terus dilakukan upaya pemberantasan, praktik judi online tak pernah lenyap. Belum lama ini sebanyak 866 tersangka judi online selama 2022 sampai Agustus 2023 berhasil ditangkap oleh Polri. Penangkapan sendiri dilakukan di tingkat Bareskrim dan jajaran Polda.
"Kalau pengungk apan jumlah tersangkanya, untuk tahun 2022, kita amankan tersangka judi online 760 orang dengan peran masing-masing. "Sedangkan untuk tahun 2023 (bulan Agustus), 106 (tersangka)," ujar Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Adi Vivid dikutip Kamis, 31 Agustus.
Bandar judi online tak pandang bulu untuk memangsa korbannya. Mulai dari anak sekolah, mahasiswa, sampai orang tua terjebak dalam lingkaran judi online. Bahkan ibu-ibu dan pengangguran juga tak lepas dari target bandar judi, seperti yang diceritakan pelaku bandar judi online yang ditangkap di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, belum lama ini.
Judi online bisa membuat seseorang kecanduan. Kalau sudah begini, judi online tidak hanya merusak diri sendiri, tapi juga hubungan pecandu judi online dengan lingkungan sekitar, termasuk keluarga sendiri. Bahkan Indonesia terancam kekurangan SDM berkualitas gara-gara adiksi judi online.
Pengaruhi Keseimbangan Mental
Seseorang yang sudah menjajal judi online, cukup sulit untuk melepaskannya. Apalagi, jika sudah merasakan kemenangan dari aktivitas yang satu ini. Soal sulitnya mengendalikan diri seusai kecanduan judi online diakui tidak hanya oleh satu dua orang, tapi hampir semua. Tak hanya uang tabungan ludes, hubungan dengan teman bahkan keluarga pun berantakan jika sudah candu.
Adiksi judi dapat memberikan dampak negatif pada berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk kesehatan fisik dan mental, hubungan sosial, keuangan, pekerjaan, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Menurut psikolog klinis dan forensik Kasandra Putranto, adiksi judi – yang juga dikenal sebagai gangguan perjudian, adalah suatu kondisi ketika seseorang tidak dapat mengendalikan dorongan untuk berjudi meskipun menyadari dampak negatif yang ditimbulkannya. Adiksi judi juga dapat memengaruhi keseimbangan mental seseorang.
“Berjudi dapat memberikan sensasi dan dorongan yang kuat, terutama ketika seseorang memenangkan uang atau mendapat kepuasan emosional. Aktivitas berjudi yang berulang-ulang dapat mempengaruhi sistem hadiah di otak, yang memperkuat perilaku berjudi,” tutur Kasandra kepada VOI.
Judi sebenarnya sudah ada sejak lama, termasuk di Indonesia, meski dinyatakan sebagai kegiatan ilegal. Seberapa pun besarnya upaya menghapus judi, aktivitas yang satu ini tidak pernah benar-benar berhasil dienyahkan.
Seiring berkembangnya zaman, judi konvensional ikut berubah menjadi judi online sehingga makin mudah dijangkau oleh masyarakat. Salah satu judi online yang populer di masyarakat adalah judi slot. Perkembangan judi slot yang terlihat begitu masif salah satunya karena kemudahan aksesnya. Masyarakat hanya butuh komputer, smartphone, atau tablet dengan koneksi internet untuk bisa memainkan judi slot.
“Judi slot menawarkan beragam tema dan desain yang menarik. Slot permainan memiliki grafik yang menarik, efek suara yang menghibur, dan animasi yang memikat. Judi slot juga menawarkan peluang menang yang besar,” ujar Kasandra menambahkan soal maraknya pecandu judi slot di Tanah Air.
Perburuk Kualitas Sumber Daya Manusia
Praktik judi online semakin marak beredar di Indonesia. Dengan hanya modal telepon pintar dan uang puluhan ribu, banyak orang tergiur menjajal peruntungan melalui judi online.
Padahal efek jangka panjang pelaku judi online tidak hanya merugikan diri sendiri dan keluarga, tapi juga berpotensi menyebabkan berkurangnya sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang bisa memberikan kontribusi positif bagi negara. Padahal, SDM yang berkualitas penting bagi kemajuan dan pertumbuhan suatu negara.
SDM yang berkualitas penting untuk membangun ekonomi yang kuat, inovasi, dan masyarakat yang beradab. SDM berkualitas juga diperlukan untuk menghadapi persaingan global dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Orang yang terlibat dalam perjudian online yang berlebihan dapat mengalami kerugian finansial yang signifikan, yang pada pasangannya dapat berdampak negatif pada perekonomian keluarga dan bahkan pada perekonomian nasional. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap kualitas sumber daya manusia di Indonesia secara keseluruhan,” wanita kelahiran 17 Januari 1968 itu menjelaskan.
“Jika suatu negara mengalami kekurangan SDM yang berkualitas, hal ini dapat membatasi kemampuan negara untuk menghasilkan inovasi yang diperlukan dalam mengatasi tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan,” kata Kasandra melanjutkan.
Lalu, bagaimana caranya sembuh dari adiksi judi online? Menurut Kasandra, lepas dari permainan judi sangatlah sulit. Dia mengajak masyarakat, khususnya orang tua, untuk menanamkan kepada anak sejak dini untuk menghindari potensi adiksi sejak dini. Penanganan adiksi sangat tidak mudah dan tidak pendek, bahkan di beberapa kasus memerlukan pendampingan ahli.
Menempatkan diri dalam lingkungan yang tidak terlibat dalam perjudian juga akan sangat berpengaruh membentuk pribadi seseorang.
“Cari kegiatan yang menarik minat dan memberikan kepuasan. Jauhkan diri dari kasino, teman yang terlibat dalam perjudian, atau media yang mempromosikan perjudian. Cari dukungan psikologis atau konseling jika diperlukan untuk membantu mengatasi kecanduan dan mengubah pikiran negatif,” ujar Kasandra memberikan solusi.