JAKARTA – Ledakan pipa bahan bakar di Depo Pertamina Plumpang pada 3 Maret lalu menguak cerita lama tentang Tanah Merah. Area yang seharusnya menjadi zona penyangga depo sebagai obyek vital nasional malah menjadi area pemukiman padat.
Keberadaan rumah penduduk saat ini bahkan sudah menempel ke dinding pembatas depo. Netray melakukan pemantauan pemberitaan media online dan Twitter terkait topik tersebut. Siapakah sosok yang menjadi perbincangan publik?
Dari hasil pantauan pada 2-8 Maret 2023, nama Presiden Jokowi menjadi pusat pemberitaan media. Kemudian disusul Erick Thohir yang tak lain ialah menteri BUMN, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
“Sedangkan di kanal Twitter, sosok pertama yang menjadi perhatian ialah Erick Thohir, lalu Anies Baswedan yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Presiden Jokowi,” tulis Netray.
Presiden disebut-sebut sebagai pemberi akses warga bermukim di area Tanah Merah ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Menurut keterangan warga Tanah Merah yang telah menempati area tersebut sejak tahun 1980-an, Jokowi merupakan salah satu sosok yang melegalkan.
Selama bertahun-tahun warga Tanah Merah kesulitan mendapat izin sehingga dianggap sebagai penghuni ilegal. Namun setelah Jokowi menjabat sebagai gubernur, warga mendapat status kewarganegaraan yang sah dengan memberikan KTP.
Tidak hanya Jokowi, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga ikut terseret. Anies diketahui memberikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sementara untuk warga.
Kebijakan tersebut menimbulkan sentimen negatif para pegiat Twitter. Mereka membanding-bandingkan dengan kebijakan Ahok yang justru menolak adanya permukiman di sekitaran depo. Ahok bahkan sempat mencanangkan akan merelokasi warga ketika menjabat Gubernur DKI pada 2014-2016.
“Pemberitaan tentang Anies Baswedan diselimuti dengan sentimen negatif. Konten berita yang membawa nama Anies didominasi dengan kritik atas perizinan pembangunan area Tanah Merah. Dia disebut-sebut sebagai sosok yang menyebabkan area Tanah Merah menjadi pemukiman padat. Pegiat Twitter menilai ini merupakan hasil dari janji politik Anies kala mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI,” pantauan Netray.
Serangan yang ditujukan kepada Anies mendapat pembelaan dari Nasdem. Partai yang menaungi Anies di ajang Pilpres 2024 tersebut memberikan sanggahan terkait isu negatif yang beredar.
Pemberian IMB sementara, kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai NasDem DKI Jakarta Nurcahyo, merupakan kebijakan lanjutan dari Jokowi ketika memimpin Jakarta. Namun, seperti yang diberitakan Tempo, hal yang semestinya ditelisik adalah penyebab kebakaran, bukan mencari kambing hitam atas apa yang sudah terjadi.
Insiden kebakaran di Depo Pertamina Plumpang tidak sepatutnya dijadikan ajang politisasi. Seharusnya, ini menjadi bahan evaluasi bagi pemimpin DKI Jakarta menurut pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah.
75 Ribu Twit
Secara keseluruhan, Netray menemukan 7.428 artikel dari 216 media yang menggunakan kata kunci plumpang pada periode pemantauan. Puncak pemberitaan terjadi pada 4 Maret 2023 dengan total pemberitaan mencapai 2.973 artikel. Namun, frekuensi menurun pada hari berikutnya hingga akhir pemantauan.
Sedangkan di kanal Twitter, perbincangan pegiat Twitter yang mencatut kata plumpang mencapai lebih dari 75 ribu twit dengan jumlah impresi mencapai 25,7 juta reaksi.
Kata kunci ini telah ditwitkan oleh lebih dari 24 ribu akun yang berpotensi menjangkau hingga 298,5 juta akun. Sama halnya dengan kanal news, peak time perbincangan di Twitter juga terjadi pada 4 Maret dengan total sebanyak 21.312 twit.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional saat ini tengah melakukan identifikasi lahan Tanah Merah. Serta tengah melakukan proses revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi khususnya yang terkait dengan objek vital nasional.
Sementara, Kementerian BUMN terus melakukan koordinasi untuk proses pemindahan Depo Pertamina Plumpang ke lahan milik PT Pelindo yang berlokasi di kawasan New Priok Container Terminal (NPCT), Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.
Lahan tersebut merupakan hasil proyek reklamasi seluas 83 hektare. Terletak tepat di waterfront, sehingga memudahkan bongkar muat minyak dan gas dari kapal ke terminal dan sebaliknya. Lokasinya pun dinilai tepat karena jauh dari pemukiman penduduk.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.