Tentang JYP Entertainment dan Perlakuan Tidak Adil Mereka terhadap GOT7
GOT7 (Twitter @GOT7Official)

Bagikan:

JAKARTA - Penggemar K-pop dikejutkan dengan kabar seluruh anggota grup GOT7 tidak akan memperpanjang kontrak mereka bersama agensi JYP Entertainment. Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh media Korea Selatan, Dispatch pada Minggu, 10 Januari.

Masih dari laporan yang sama, seluruh anggota GOT7 sudah memiliki rencana mengenai kehidupan mereka setelah hengkang dari JYP Entertainment. Jinyoung menjadi anggota pertama yang disebutkan berkomunikasi dengan agensi aktor BH Entertainment.

Berita itu disusul oleh kabar Yugyeom yang sedang berbicara dengan agensi Jay Park, AOMG. Sementara vokalis utama GOT7, Youngjae sedang mempertimbangkan tawaran bergabung dengan agensi Sublime Artist Agency.

Kemudian, JB - sang leader - mendapat sejumlah tawaran dari label hip hop untuk memulai karier solonya. Jackson yang sudah berkarier solo di bawah Team Wang akan memperluas kariernya sembari mencari agensi di Korea Selatan.

Adapun BamBam, anggota asal Thailand akan mencari agensi untuk mengembangkan popularitasnya di Thailand. Tetapi ia juga dikabarkan sedang berdiskusi dengan MakeUs Entertainment untuk karier di Korea Selatan.

Terakhir, ada Mark yang sedang mengembangkan karier solo dengan membuka kanal YouTube dan kembali ke rumahnya di Los Angeles, Amerika Serikat.

Perlakuan Tak Adil Agensi

GOT7 adalah grup buatan JYP Entertainment yang debut pada tahun 2014. Grup ini dikenal dengan koreografinya yang menarik dan kualitas vokal yang bervariasi. Penjualan album mereka terhitung besar dan beberapa lagunya menempati tangga musik internasional.

GOT7 dilabeli sebagai grup internasional berkat kemampuan berbicara para anggotanya yang disebut AmeriThaiKong line. Mark yang campuran Amerika dan China, BamBam dari Thailand, Jackson dari Hong Kong, serta JB Jinyoung Youngjae dan Yugyeom dari Korea Selatan.

Karena kemampuan menguasai banyak bahasa tersebut, GOT7 tidak mengalami kendala saat berkomunikasi dengan penggemar. Tetapi, terlepas dari berbagai prestasi yang ditorehkan, menurut penggemar, GOT7 mengalami perlakuan tidak adil dari agensi mereka dalam beberapa waktu.

Kejadian di tahun 2020 adalah puncak dari segala kekesalan penggemar GOT7 yang disebut Ahgase terhadap agensi sang idola. Mereka mengungkap kekesalan dengan berbagai cara, dari memulai trending tagar #FairTreatmentForGOT7 hingga mengirimkan truk LED untuk diparkir di depan kantor JYP Entertainment.

Para penggemar mengeluhkan kurangnya proteksi agensi terhadap GOT7. Misalnya terkait kehadiran sasaeng atau penggemar obsesif yang kerap mengganggu aktivitas para member. Youngjae, salah satunya sering memperingatkan sasaeng untuk tidak mengganggu saat ia berkomunikasi dengan penggemar.

Kurangnya promosi juga menjadi masalah bagi penggemar. Comeback album DYE dengan lagu Not By the Moon yang dirilis pada April 2020 tidak mendapat porsi promosi yang besar dan stok album fisik yang terbatas.

Pada umumnya, promosi comeback dilakukan minimal satu bulan, namun untuk Not By the Moon, GOT7 hanya tampil dalam tiga acara musik berbeda untuk satu minggu. Selain itu, penggemar juga menyayangkan anggota GOT7 yang tidak dilibatkan dalam proses pembuatan lagu.

Seperti diketahui, tujuh anggota GOT7 memiliki talenta dalam menulis lirik dan membuat lagu. Di luar karier bersama GOT7, masing-masing anggota berpartisipasi dalam memproduksi lagu solo mereka. Tetapi ketika bersama grup, mereka tidak punya kuasa.

Anggota GOT7 juga sering mengutarakan kesulitan saat membuat sebuah lagu. JB pernah menyebut pemilik JYP Entertainment, Park Jin Young bisa menghentikan lagu yang ia buat dalam waktu 10 detik dan mengatakan lagu tersebut "tidak sesuai dengan konsep GOT7".

Banyak Artis yang Perpanjang Kontrak dengan JYP Entertainment

Mengakhiri kontrak dan keluar dari agensi mungkin menjadi salah satu hal biasa di dunia hiburan. Jika melihat ke belakang, ada banyak grup buatan JYP Entertainment yang tidak bertahan lama. Rain, salah satu bintang dari JYP  memilih keluar setelah kontraknya selesai. Padahal saat itu namanya sedang melambung tinggi sebagai penyanyi hallyu.

Solois lainnya, G.Soul memilih keluar dari agensi setelah dua tahun menjalani karier. Padahal ia sudah melalui masa training selama 15 tahun. Dia mengikuti kompetisi The Voice Korea 2020 dan menjadi pemenang di bawah nama aslinya, Kim Ji Hun.

Lalu ada Jeon Somi, solois andalan JYP Entertainment yang hengkang sebelum memulai debut. Kini, ia menjadi solois di bawah naungan The Black Label, agensi subsidiary dari YG Entertainment.

Duo 15& yang terdiri dari Park Jimin dan Baek Yerin juga keluar dari JYP Entertainment setelah bernaung selama 12 tahun. Mereka hanya melepas satu album dan lima single dalam waktu tersebut. Keduanya pergi setelah vakum empat tahun.

Sementara itu, pihak JYP Entertainment menyatakan bahwa pengumuman mengenai kontrak setiap anggota GOT7 akan dirilis jika mereka sudah siap. GOT7 sendiri baru melepas album Breath of Love dengan lagu utama Last Piece pada November 2020.