Bagikan:

JAKARTA - Pertandingan pertama uji coba cabang olahraga paling populer sedunia, sepak bola antara Timnas Indonesia vs Timor Leste akan digelar di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali pada Kamis malam 27 Januari 2022. Pertemuan ini merupakan yang kali keempat, dalam pertandingan yang resmi diakui Federation Internationale de Football Association (FIFA) sebagai induk organisasi sepak bola dunia.

Harap tahu saja, ada ajang pertandingan sepak bola yang tidak diakui FIFA dan poin tidak dihitung, sehingga tidak berpengaruh pada peringkat negara di sepak bola dunia. Sebagai contoh pertandingan cabang sepak bola di ajang Pesta Olahraga Multicabang Asia Tenggara atau SEA Games. FIFA juga hanya mengakui pertandingan di level timnas senior untuk dimasukkan dalam peringkat mereka.

Dalam empat pertemuan Indonesia vs Timor Leste, Merah Putih selalu menang. Pertemuan pertama terjadi dalam uji coba menjelang Piala ASEAN Football Federation (AFF) 2010. Pertandingan dihelat di Stadion Jakabaring, Palembang pada 21 November 2010, dan berakhir dengan skor 6-0. Keempat gol Indonesia dicetak oleh Moh. Ridwan (menit 12’), Okto Maniani (28’), Cristian Gonzales (37’ dan 46’), Bambang Pamungkas (70’), dan Yongki Aribowo (83’). Saat itu timnas Indonesia dilatih oleh pelatih asal Austria yang kini sudah almarhum, Alfred Riedl.

Beto Goncalves dihadang dua pemain Timor Leste dalam laga Indonesia vs Timor Leste di Piala AFF 2018 di Jakarta. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan) 

Uji coba kedua Indonesia vs Timor Leste juga diadakan sebagai persiapan menghadapi Piala AFF 2012. Digelar di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta pada 14 November 2012, Indonesia menang tipis 1-0. Gol Bambang Pamungkas pada menit 67’ mematenkan kemenangan. Timnas saat itu ditukangi oleh pelatih lokal asal Payakumbuh, Sumatera Barat, Nilmaizar.

Pertandingan ketiga Indonesia vs Timor Leste juga merupakan uji coba menjelang Piala AFF 2014 dan kembali digelar di Stadion Gelora Bung Karno pada 11 November 2014. Duel tersebut dimenangi Indoesia dengan skor 4-0. Keempat gol ke gawang Timor Leste dicetak pemain naturalisasi asal Belanda, Sergio van Dijk (10’), Zulham Zamrun (40’), Evan Dimas (42’), dan Samsul Arif (67’). Timnas Indonesia kembali ditukangi oleh Riedl.

Laga terakhir Indonesia vs Timor Leste terjadi dalam ajang Piala AFF 2018. Pertandingan digelar di Stadion Gelora Bung Karno pada 13 November 2018 sebagai pertandingan di Grup B, yang berakhir dengan skor 3-1. Tiga gol Indonesia dicetak oleh Alfath Fathier (60’), Stefano Lilipaly (69’), dan Beto Goncalves (82’). Sementara satu gol Timor Leste yang dibuat Rufino Walter Gama di menit 48’ menandai gol perdana tim berjulukan The Rising Sun itu ke gawang Indonesia. Timnas Indonesia saat itu ditukangi pelatih asal Spanyol, Luis Milla.

Alasan Memilih Timor Leste

Timnas Indonesia saat ini berada di peringkat 164 dalam ranking FIFA, sementara Timor Leste di urutan 196. Tim Merah Putih jelas diunggulkan, mengingat selalu menang dalam empat pertandingan sebelumnya. Lantas, apa gunanya beruji coba melawan tim yang jelas-jelas lebih lemah?

Keuntungan pertama, Indonesia akan lebih berpeluang untuk mendapatan tambahan poin yang bakal mendongkrak posisi ke peringkat yang lebih tinggi dalam ranking FIFA. Setidaknya Indonesia akan mendapatkan tambahan tiga angka jika menang, sehingga peringkat akan naik ke 161. Sistem peringkat FIFA memberikan tambahan angka 3 dalam sebuah pertandingan uji coba jika suatu tim menang tanpa melalui tendangan penalti. Angka tersebut lantas dijumlah dalam formulasi rumus tertentu, sehingga menghasilkan poin dari sabuah pertandingan.

Keuntungan kedua adalah menambah jam terbang pemain. Timnas Indonesia. Pelatih Shin Tae Yong mengombinasikan 27 pemain yang dia panggil untuk uji coba melawan Timor Leste, berupa gabungan dari pemain-pemain muda dan berpengalaman.

Pelatih Shin Tae Yong dan Evan Dimas bersama pelatih Fabio Magrao dan Nathaniel Reis dari timnas Timor Leste (Foto: PSSI.org) 

Ada enam muka baru yang dipanggil pelatih asal Korsel tersebut, yaitu: Muhammad Adisatryo (Persik), Achmad Figo (Arema FC), Sani Rizki (Bhayangkara FC), Terens Puhiri (Borneo FC), Marselino Ferdinan (Persebaya) dan Ronaldo Kwateh (Madura United). Mereka harus mampu tampil padu dengan rekan-rekan yang lebih lama menghuni timnas Indonesia, seperti Evan Dimas, Pratama Arhan, Egy Maulana Vikri, dan pemain lainnya.

“Laga ini sangat penting sebagai persiapan dan melihat perkembangan pemain jelang mengikuti Piala AFF U-23, SEA Games, dan Kualifikasi Piala Asia mendatang," ujar Shin.

"Jujur, saya belum pernah menonton langsung laga Timor Leste. Akan tetapi, saya menyaksikan pertandingan mereka di Piala AFF 2020. Ternyata, mereka lebih baik daripada perkiraan saya. Mereka memiliki kecepatan dan penguasaan bola yang baik," kata pelatih timnas Indonesia itu lagi seperti dikutip Antara.

Dalam jumpa pers di Bali pada Rabu 26 Januari, Shin mengungkapkan alasan dia memilih Timor Leste sebagai lawan. Ada tiga pertimbangan yang dia pikirkan dari Timor Leste, yaitu: ketepatan mengumpan, kecepatan pergerakan para pemain, dan mobilitas skuat The Rising Sun.

“Menurut pemikiran saya pemain Timor Leste baik dalam mengumpan, kecepatan dan mobilitasnya,” kata Shin menambahkan.

Kerjasama Bilateral

Indonesia dan Timor Leste memiliki perjanjian kerjasama dalam bidang olahraga sejak 2012. Pakta kerjasama yang terbaru, ditandatangani pada 2016 antara Kementerian Pemuda Olahraga Indonesia dan Timor Leste. Kedua negara kembali menekankan pentingnya penyelenggaraan olahraga perbatasan atau border games. Aktivitas tersebut dinilai cukup efektif untuk mempererat dan meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, melalui interaksi masyarakat di wilayah perbatasan.

Selain olahraga perbatasan, Indonesia dan Timor Leste juga sepakat meningkatkan hubungan bilateral melalui penyelenggaraan pertandingan persahabatan, pemusatan latihan, dan uji coba di berbagai cabang olahraga.

Uji coba Indonesia vs Timor Leste bukan melulu untuk meningkatkan kemampuan teknik permainan masing-masing timnas dan menaikkan peringkat FIFA, melainkan juga perwujudan dari sebuah kesepakatan kerjasama di bidang olahraga antara kedua negara.

Sepak Bola di Timor Leste

Timor Leste resmi bergabung ke FIFA pada 2005, setelah negara itu resmi merdeka pada 2002. Sepak bola sudah dikenal sejak masa penjajahan Portugal, dan semakin berkembang saat Timor Leste berstatus sebagai provinsi Indonesia ke-27. Dua pemain asal Timor Leste pernah memperkuat timnas Indonesia sebelum negara itu merdeka, yaitu Miro Baldo Bento dan Joao Bosco Cabral.

Federasi Sepak Bola Timor Leste (FFTL) dibentuk bersamaan dengan saat negara itu merdeka. Timnas Timor Leste melakukan debut internasional saat melawan Sri Lanka di Kolombo pada 21 Maret 2003 dalam pra kualifikasi untuk Piala Asia 2004.

Timor Leste saat menghadapi Myanmar di Piala AFF 2020 (Foto: AFF Suzuki Cup)

“Sepak bola di Timor Leste semakin baik saat ini. Kompetisi untuk berbagai kelompok usia mulai marak digelar di pelosok negeri, termasuk untuk sepak bola wanita. Faktanya, pertandingan sepak bola sudah banyak digelar di semua distrik,” kata Francisco Jeronimo, Presiden FFTL seperti dikutip FIFA.com.

Timor Leste menyaring pemain nasional dari kompetisi liga sepak bola kasta tertinggi yang dikenal sebagai Liga Amadora 1, yang berisi delapan tim. Meskipun bekasta tertinggi, namun liga tersebut masih berstatus sebagai amatir. Saat ini timnas Timor Leste ditangani oleh pelatih asal Brasil, Fabio Marcel Magrao.

Pertandingan uji coba timnas Indonesia vs Timor Leste akan digelar sebanyak dua kali, yaitu 27 dan 30 Januari. Kedua pertandingan digelar di tempat yang sama, Stadio I Wayan Dipta.