JAKARTA - Kepolisian Resor (Polres) Pidie, Polda Aceh menangkap tiga terduga pelaku penembakan yang mengakibatkan seorang anggota TNI berpangkat kapten meninggal dunia.
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy, di Banda Aceh, Minggu, mengatakan pelaku ditangkap tadi. Penangkapan pelaku dipimpin Kapolres Pidie AKBP Padli didukung Polisi Militer Polda Aceh.
"Ketiga terduga pelaku yakni berinisial D (43), F (42), dan M. Ketiga pelaku memiliki peran tersendiri. Motif penembakan adalah perampokan," kata Kombes P Winardy, Minggu 31 Oktober.
Hasil pemeriksaan, kata Kombes Pol Winardy, pelaku D bekerja sebagai petani berperan menyediakan senjata api. Pelaku F bekerja sebagai tukang merupakan eksekutor.
BACA JUGA:
"Sedangkan M bekerja sebagai wiraswasta diduga perencana pertemuan. Pelaku M dalam keseharian kenal dengan korban. Dalam kejadian ini, uang korban puluhan juta rupiah diambil pelaku," kata Kombes Winardy dikutip dari Antara.
Kombes Winardy mengatakan penembakan berawal ketika pelaku M mengajak korban bertemu. Di tempat pertemuan juga menunggu dua pelaku lainnya hingga terjadi penembakan dan perampokan.
"Perampokan tersebut telah direncanakan para pelaku sehari sebelum eksekusi di kebun cabai milik pelaku D. Saat ini, para pelaku diamankan di Polres Pidie untuk penyidikan lebih lanjut," kata Kombes Pol Winardy.
Anggota TNI Kapten Inf Abdul Majid (53) yang tewas tertembak di Pidie dimakamkan di depan rumah duka, di kawasan Beurawe Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh, secara militer. Korban yang merupakan anggota TNI/Dantim BAIS Pidie berpangkat kapten tertembak pada Kamis, 28 Oktober sekitar pukul 17.15 WIB.
Sementara itu, prosesi pemakaman terhadap almarhum dilaksanakan dengan upacara militer dan disaksikan oleh warga setempat. Almarhum terakhir kali berada di rumah bersama pada Minggu, 24 Oktober 2021, dan kemudian kembali bertugas di Pidie. Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga anak laki-laki.