TULUNGAGUNG - Aparat Polres Tulungagung, Jawa Timur masih menyelidiki dugaan pencabulan dua santriwati oleh oknum ustadz NK saat belajar mengaji dan latihan salat.
"Penyelidikan tetap lanjut, proses hukum lanjut," kata Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto, dikutip Antara, Jumat, 29 Oktober.
Sejak kasus ini dilaporkan oleh orang tua/wali dua santriwati yang menjadi korban pencabulan, polisi telah melakukan pemeriksaan awal pada saksi korban.
Polisi juga masih mengembangkan penyelidikan, karena muncul dugaan korban lebih dari dua orang. Ada sejumlah santri lain yang mengalami perlakuan tidak senonoh NK dengan modus yang sama.
Saksi korban juga sempat menyebut nama korban lain, namun tidak berani melapor.
"Tentu nanti dari hasil pemeriksaan, siapa saja yang tahu terkait kejadian itu akan kita periksa," ujar AKBP Handono .
Perbuatan NK dilaporkan ke polisi pada Jumat, 22 Oktober. Apalagi ada upaya pihak desa yang berupaya menyelesaikan masalah ini lewat jalan mediasi pada Minggu, 24 Oktober
Tokoh desa tempat NK tinggal yang ikut mediasi antara NK dan keluarga korban, Eko, menjelaskan NK mengakui perbuatannya, meski masih samar.
"Pengakuannya masih multitafsir," kata AKBP Handono .
BACA JUGA:
Dia melanjutkan, pada mediasi yang dilakukan di balai desa setempat, keluarga korban meminta NK meminta maaf.
NK pun meminta maaf dan berjanji tak mengulangi perbuatannya. "Terkait kasus yang dilaporkan ke Polres, yang berhak menjawab pihak Polres," kata Kapolres.