JAKARTA - Ratu Elizabeth II terpaksa menghentikan sementara hobi berkudanya, setelah menderita ketidaknyamanan, menurut sebuah laporan.
Ratu Kerajaan Inggris yang telah berusia 95 tahun, diminta untuk menghentikan hobi tercintanya pada awal September lalu, namun bertekad untuk segera kembali ke pelana, menunggang kuda kesayangannya.
Mengutip Daily Mail 29 Oktober dari The Sun, Ratu yang dikenal karena kecintaannya pada menunggang kuda dan sebagai penggemar berat balap, belum pernah menunggang kuda sejak dia mengambil liburan musim panas ke Skotlandia.
Mengutip sumber dari Kastil Balmoral, rumah liburan keluarga kerajaan Skotlandia, surat kabar tersebut melaporkan Ratu Elizabeth II 'sedikit tidak nyaman.'
"Dia suka berkuda dan itu telah menjadi bagian dari ritualnya hampir sepanjang hidupnya," kata sumber tersebut. "Dia sangat kecewa karena tidak pergi berkuda sejak awal September," sambung sumber tersebut.
Tetapi, Ratu telah menolak untuk menyerah pada hobi favoritnya, dan menurut orang dalam kerajaan yang dikutip oleh The Sun, Ratu sangat ingin kembali setelah mengambil waktu untuk beristirahat.
Untuk waktu yang lama, Ratu Elizabeth II dikenal karena kecintaannya pada kegiatan berkuda, termasuk menonton balapan, merawat kuda dan menunggang kuda sendiri. Dia juga secara teratur difoto di atas kuda selama masa pemerintahannya, dan sebelum penobatannya sebagai seorang putri.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Tegas, Menlu Turki ke AS: Kirim Jet Tempur F-35 atau Kembalikan Uang yang Kami Bayarkan
29 Oktober 2021, 07:30 -
| BERITA
12 Negara Eropa Desak Israel Batalkan Proyek Pembangunan 3.000 Rumah di Tepi Barat
29 Oktober 2021, 06:45 -
| BERITA
Uni Eropa Tangguhkan Pendanaan untuk WHO Akibat Skandal Pelecehan Seksual di Kongo
29 Oktober 2021, 08:15
Sedianya, Ratu Elizabeth II berencana menghadiri pertemuan COP26 di Skotlandia. Namun, setelah sempat menjalani tes di rumah sakit pada 20 Oktober lalu, Ratu hanya akan merekam video untuk acara tersebut.
Kendati, Ia sudah melakukan kembali rutinitas kesibukkannya, termasuk melakukan audiensi virtual dan pertemuan mingguan dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Terkait
