Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menjalin kerja sama dengan daerah lain. Kini, Anies melakukan penandatanganan kontrak pembelian daging sapi dengan Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kerja sama ini direalisasikan dengan adanya memorandum of understanding (MoU) antara PD Dharma Jaya dengan PT Flobamor (BUMD Provinsi NTT) dalam rangka pemenuhan daging sapi dan sapi hidup berkualitas mutu baik asal Kupang.

Anies menuturkan, kebutuhan pangan di Jakarta cukup besar dan perlu dipasok dari wilayah luar. Lalu, Anies melihat kualitas sapi yang dikembangbiakkan di NTT cukup baik.

"Jadi sapi asal NTT ini berbobot besar dan hasil dagingnya itu berkualitas unggulan, berkualitas bagus. Lalu bisa digunakan sebagai bahan baku untuk kebutuhan di Jakarta. Intinya, kualitas daging asal Kupang ini termasuk yang terbaik dibanding dengan daging impor," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin, 26 Oktober.

Anies mengaku ingin mengurangi ketergantungan pembelian sapi impor dari luar negeri. Meski akses gerbang impor yang masuk ke Jakarta cukup mudah, menurutnya lebih baik Ibu Kota menyerap produksi dalam negeri.

"Ini nantinya harapannya bisa menggantikan daging atau pangan yang diambil dari impor. Buat kami, di Jakarta merasa lebih baik kita mendapatkan produksi dalam negeri daripada mengambil dari impor," ungkap Anies.

Dirut PD Dharma Jaya Raditya Endra Budiman menyebut saat ini kebutuhan konsumsi sapi di Jakarta mencapai 6.000 ton per bulan. Selama ini, pasokan daging sapi 95 persen di Jakarta masih impor dari luar negeri.

Dengan adanya kerja sama pembelian sapi ini, kata Raditya, setidaknya dapat mengurangi pembelian sapi hingga 1.000 ton per bulan dari luar negeri.

"Mudah-mudahan secara bertahap ini kita bisa tingkatkan untuk konsumsi lokalnya. Jadi, memang kami memang tidak menutup kemungkinan adanya pasokan pasokan dari daerah lain," ucap Raditya.