SOLO - Kematian seorang mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Gilang Endi Saputra usai mengikuti pendidikan dan latihan (diklat) di Karangpandan, Kabupaten Karanganyar turut mendapat atensi dari Wali Kota, Gibran Rakabuming Raka.
Gibran memnita maaf pada keluarga atas kejadian ini. Bagi putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini, apa pun yang terjadi di Solo merupakan tanggung jawabnya.
"Ya, kejadian apa pun yang terjadi di Kota Solo itu tanggung jawab saya. Sudah nanti tak (saya) koordinasikan dengan Pak Rektor lagi, lagi diurus Pak Kapolres, kita tunggu saja," ucap Gibran pada awak media, Selasa, 26 Oktober.
Gibran juga meminta maaf lewat akun Instagram-nya @gibranrakabuming yang ditulis di kolom komentar unggahan dari @soloinfo. Permintaan maaf ini ditulis Gibran menyusul komentar dari warganet @faeyza_33.
"Piye mas wali iki (Gimana ini mas Wali)?" ucap akun.
"Ya pak. Saya minta maaf ini salah saya," balas Gibran.
Gibran juga meminta masyarakat atau keluarga khususnya untuk bersabar menunggu hasil autopsi yang dilakukan pihak berwajib atau rumah sakit. Dia berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi.
BACA JUGA:
"Nanti kita tunggu hasil autopsi, saya menyayangkan kejadin itu. Bikin malu! Wes tunggu Pak Kapolres," singkat Gibran.
Kasat Reskrim Polresta Surakarta AKP Djohan Andika mengatakan, kasus ini masih ditangani oleh pihak berwajib. Gilang, sebagaimana dikutip dari Antara, meregang nyawa usai mengikuti Diklat Menwa UNS di sungai Bengawan Solo, Jawa Tengah, pada Minggu, 24 Oktober lalu.
Polisi masih menunggu hasil autopsi dari RSUD Dr. Moewardi Solo terhadap jenazah Gilang. Hasil autopsi diharapkan dapat membantu mengetahui penyebab kematian korban.
Terpisah, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Ahmad Yani membenarkan Gilang meninggal usai mengikuti Diklat Menwa. Tapi, Ahmad Yani tidak ingin berspekulasi soal penyebab kematian Gilang.