Mal di DKI Jakarta Akan Sepi Pengunjung hingga Tahun 2022
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani mengatakan pengunjung mal atau pusat perbelanjaan modern di DKI Jakarta selama masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hanya berkisar 20 persen sampai 30 persen.

Rosan menjelaskan, rendahnya kunjungan masyarakat ke mal ini tidak terlepas dari protokol aktivitas kesehatan COVID-19. Selain karena takut akan tertular virus, pemerintah juga membatasi jumlah pengujung mal di masa transisi ini.

"Jumlah pengunjung atau pekerja dan tenant harus kurang dari 50 persen dari kapasitas tempat yang disediakan," ucapnya, dalam diskusi virtual, Selasa 28 Juli.

Tak hanya itu, Rosan memprediksi, berkurangnya pengunjung mal ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun 2022. Sebab, belum ada kepastian kapan pandemi COVID-19 akan berakhir.

"Kita harus mulai menyadari bahwa ini sifatnya bukan jangka pendek dan kita harus ambil asumsi sampe akhir 2021. Bahkan sampai 2022," tuturnya.

Rosan mengatakan, di situasi sulit akibat krisis yang menghantam dari dua sisi sekaligus yakni demand dan supply, pengusaha harus bisa berpikir kreatif dan berinovasi. Tujuannya tak lain yakni agar roda perekonomian bisa berjalan, meskipun berdampingan dengan wabah COVID-19.

Sampai saat ini, tingkat okupansi gerai atau tenant di mal-mal rata-rata mencapai 90 persen. Namun, bagi pengusaha pengelola mal itu bukan berarti kabar yang menggembirakan, karena tak semua tenant sudah membayar uang sewa ruang toko, atau ada juga yang membanting harga sewa karena dampak pandemi COVID-19.