Karyawatinya Dibunuh, Kepala Basarnas Desak Polisi Kejar Pelaku
Jenazah Mita karyawati Basarnas korban pembunuhan (Rizky Sulistyo/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Unit Reskrim Polsek Kemayoran masih lakukan penyelidikan terkait kasus perampokan disertai pembunuhan yang menewaskan Mita Nurkhasanah (22) karyawati Badan SAR Nasional (Basarnas) di Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Polisi masih mengumpulkan bukti rekaman CCTV untuk mengejar para komplotan rampok sadis itu. "Kita tadi sudah cek CCTV, tapi gambarnya tidak jelas karena terhalang pohon," kata Kanit Reskrim Polsek Kemayoran, Iptu I Putu Novi Chandra Kurniawan saat dikonfirmasi, Sabtu 23 Oktober.

Selain CCTV, polisi terus mengumpulkan sejumlah saksi yang ada di TKP dan sekitar TKP untuk meminta keterangan terkait kejadian. "Sedang kita gali terus saksi yang ada di lokasi. Masih tahap penyelidikan kasus ini," ujarnya.

Sementara jenazah Mita Nurkhasanah (22) korban perampokan di Jalan Angkasa sudah dibawa ke kampung halamannya. Ia dimakamkan di Indramayu, Jawa Tengah pada Jumat 22 Oktober, malam.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Basarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi mengatakan, pihaknya mengutuk keras peristiwa yang merenggut nyawa pegawainya.

"Kami mengutuk keras perbuatan keji para pelaku dan berharap aparat kepolisian dapat sesegera mungkin menangkap para pelaku untuk mempertanggung jawabkan kebiadaban mereka sesuai hukum yang berlaku," tegas Henri.

Belakangan diketahui, Mita merupakan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Sipil (PPNPN) atau merupakan pegawai honorer di Basarnas. Mita baru bekerja pada bulan Juni 2021 lalu atau sekitar 5 bulan.

Selama bekerja di Basarnas, dikatakan Henri, Mita bertugas sebagai operator Call Center 115 atau Emergency Call Basarnas. Henri pun menyayangkan atas kejadian tersebut dan mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban.

"Semoga almarhumah husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan menghadapi cobaan ini," katanya.