Pegawai Eximbank Positif COVID-19, Kantor Pusatnya Ditutup 14 Hari
Ilustrasi. (Angga Nugraha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menutup kantor pusat di Jakarta karena salah satu pegawainya positif terkena virus corona atau COVID-19. Corporate Secretary LPEI, Agus Windiarto mengatakan, karena hal itu, perseroan mengambil langkah tegas dengan menutup kantor pusat selama 14 hari.

Menurutnya, langkah itu diambil guna memutus rantai penyebaran virus terhitung sejak 25 Juli 2020. Situasi ini diakui Agus, membuat pihaknya prihatin, dan mengambil langkah-langkah strategis.

"Langkah itu kami ambil guna memastikan keamanan dan keselamatan seluruh pegawai dan semua pihak di sekitar kami ataupun yang memiliki hubungan kerja dengan LPEI," katanya kepada VOI, Senin 27 Juli.

Agus menambahkan, Eximbank telah melakukan disinfeksi seluruh perkantoran LPEI secara rutin dan berkala. Itu dilakukan untuk memastikan kebersihan dan kesiapan kantor agar bisa dipergunakan kembali pada saatnya nanti.

Sementara itu, lanjut dia, pegawai yang positif telah dirawat di rumah sakit atau isolasi mandiri. Dia juga memberikan anjuran kepada seluruh pegawai termasuk orang tanpa gejala (OTG) diminta untuk melakukan swab test mandiri.

"Kami memberlakukan operasional dalam skala minimum sehingga pelayanan nasabah tetap berjalan dengan pemberlakuan protokol kesehatan dan protokol kerja sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah," jelasnya.

Sebagai informasi, per Senin 27 Juli, Jumlah kasus baru COVID-19 terus bertambah. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 27 Juli pukul 12.00 WIB, sebanyak 13.060 spesimen sudah diperiksa dengan hasil kasus terkonfirmasi positif mencapai 1.525 orang.

"Total akumulasi kasus positif sejak COVID-19 ditemukan di Indonesia mencapai 100.303 orang," demikian dikutip dari data Kemenkes, Senin, 27 Juli.

Kasus sembuh pada hari ini bertambah 1.518 orang dengan total kasus sembuh mencapai 55.354 orang. Sementara, kasus konfirmasi positif yang meninggal bertambah 57 orang dan totalnya 4.838 orang.

Provinsi dengan kasus baru terbanyak berada di DKI Jakarta dengan 467 kasus baru dan 19.592 total kasus. Kemudian, Jawa Timur dengan 273 kasus baru dan total 273 kasus. Jawa Timur juga menjadi provinsi dengan akumulasi kasus terbanyak se-Indonesia.