Bagikan:

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menutup kantornya di Gorontalo. Hal ini karena salah satu pegawainya ditemukan positif terpapar virus SAR-CoV-2 atau COVID-19. Penutupan diiringi dengan perintah untuk menjalankan kerja dari rumah atau work from home (WFH) selama 14 hari.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, seluruh jajaran pegawai BPS harus bisa secara ketat menjalankan protokol kesehatan sesuai yang telah ditetapkan pemerintah, guna menghindari penularan COVID-19.

"Saya minta teman-teman betul-betul mematuhi protokol kesehatan. Saya tadi baru dapat kabar dari Gorontalo satu lagi teman kita positif dan kantor harus ditutup," katanya, dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 3 Agustus.

Sementara itu, Sekretaris Utama BPS Adi Lumaksono mengatakan, kasus positif infeksi virus corona yang menimpa pegawai BPS Kabupaten Gorontalo diketahui berdasarkan hasil tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dilakukan pada 27 Juli. Hasil diketahui pada Minggu, 2 Agustus.

Selain kasus COVID-19 yang menimpa pegawainya, BPS menyatakan kebijakan WFH bagi pegawai di BPS Provinsi Gorontalo juga diterapkan untuk menindaklanjuti temuan pegawai positif terinfeksi virus corona di Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) setempat. Karena, kantor tersebut kebetulan berlokasi di samping Kantor BPS Provinsi Gorontalo.

"Teman-teman di BPS Provinsi Gorontalo langsung melakukan WFH semua untuk antisipasi penyebaran COVID-19," ujarnya

BPS juga akan melakukan rapid test kepada seluruh pegawainya di BPS Provinsi Gorontalo. Jika ditemukan pegawai reaktif, maka akan ditindaklanjuti oleh dinas kesehatan terkait.