Akui Penanganan COVID-19 Indonesia Sudah Baik, DPR: Tinggal Percepat Suplai Vaksin ke Daerah
Ilustrasi-Penyuntikan vaksin COVID-19 (Foto: DOK ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - DPR RI mengakui penanganan COVID-19 di Indonesia sudah baik. Hal ini seiring dengan kasus yang terus mengalami penurunan. Berdasarkan data Satgas COVID-19 pada Kamis 21 Oktober 2021, hanya ada tambahan 633 kasus baru di tanah air.

"Dengan situasi luasan geografis dan keberagaman Indonesia, penanganan pemerintah saya kira sudah baik. Walau masih ada kekurangan seperti keterlambatan vaksin, tapi masih bisa diatasi dengan tetap mengalirnya suplai vaksin ke daerah-daerah," ujar Anggota Komisi IX DPR Dewi Aryani kepada wartawan, Jumat, 22 Oktober.

"Tinggal pemerintah mempercepat suplai vaksin ke semua daerah, sehingga herd immunity segera terbentuk," sambungnya. 

Meski begitu, Legislator Fraksi PDIP ini menilai, pemerintah perlu melakukan sosialisasi mengenai situasi terkini COVID-19 di tanah air. Hal ini agar dapat dilakukan pencegahan dini apabila ada potensi lonjakan kasus baru.

"Perlu juga pada akhir tahun dilakukan kembali 3T (testing, tracing, dan treatment) secara random untuk memastikan bahwa vaksinasi juga memiliki dampak. Aturan mengenakan masker, cuci tangan dan lain-lain harus menjadi suatu kebiasaan baru, menjadi budaya baru," jelas Dewi.

Untuk didaerah, lanjutnya, pemberdayaan dasa wisma di semua desa perlu dilakukan agar sosialisasi bisa menjangkau semua lapisan masyarakat. Sebab menurut Dewi, sosialisasi melalui dasa wisma bisa sangat efektif.

"Karena ketua kelompok dasa wisma memiliki tugas memonitor 10 kepala keluarga kan, kades-kades secara berkala memberikan tugas sosialisasi dan pemantauan kepada mereka," jelasnya.

Politikus PDIP itu menegaskan, pemerintah tidak cukup hanya mengandalkan Satgas COVID-19 dalam melakukan sosialisasi tersebut. Tapi juga mendorong masyarakat aktif berperan di lapangan

"Menurunnya angka kasus kan jadi indikator keberhasilan penanganan pemerintah," kata Dewi.