BANGLI - Beredar pesan di media sosial agar pendaki tak mendaki ke Gunung Abang, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.
Imbauan ini menyusul temuan retakan di jalur dan tebing tanah arah puncak Gunung Abang. Keretakan disebut diduga akibat gempa Bali berkekuatan 4,8 SR, Sabtu, 16 Oktober pekan lalu.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, Ketut Agus Sutapa mengatakan pihaknya belum mengecek retakan di jalur Gunung Abang.
"Kalau retakan kami tidak tahu, tapi kalau longsoran susulan iya mungkin, karena pemicunya ada retakan bisa jadi," kata Sutapa, Selasa, 19 Oktober.
"Tapi kami tidak berani bilang itu ada retakan. Tapi kalau longsor susulan kemari sore iya. Bahkan bongkahan batu besar juga turun dari titik satu longsoran. Dari titik awal itu," imbuhnya.
BACA JUGA:
Longsoran susulan menurut Sutapa hampir setiap hari terjadi. Tapi titik longsoran jauh dari permukiman warga. Di kawasan Gunung Abang terdapat tiga desa yakni Teruyan, Abang Songan, Abang Batu Dinding.
Lokasi titik longsoran terkait gempa Bali akhir pekan lalu sudah dipasang garis polisi. Selain itu, pendaki diminta tak dulu menanjak ke Gunung Abang.
“Di ases jalan baru masuk itu sudah pasang garis polisi untuk tidak melintas. Untuk mentara (jangan mendaki) karena situasi di sini juga kering dan rawan kebakaran,” ujar Sutapa.