Puluhan Kasus COVID-19 di PON Papua, LaporCovid-19 Sayangkan Fasilitas RS yang Terbatas
Ilustrasi (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Koalisi warga LaporCovid-19 menyoroti terbatasnya fasilitas kesehatan di Provinsi Papua, setelah temuan puluhan kasus COVID-19 dalam penyelenggaraan PON XX di sana.

Anggota LaporCovid-19, Bima Arkana, menyebut pemerintah perlu mencari solusi atas minimnya fasilitas pelayanan kesehatan di Papua. Sebab, dikhawatirkan akan terjadi lonjakan kasus COVID-19 setelah gelaran PON Papua.

"Yang menjadi sorotan kami yaitu terkait fasilitas kesehatan dan infrastruktur yang ada di Papua. Apakah nantinya dapat mengakomodasi jika terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Papua?" ucap Bima saat dihubungi, Rabu, 13 Oktober.

Berdasarkan data yang dihimpun LaporCovid-19, rumah sakit yang menjadi rujukan pasien COVID-19 masih berstatus kelas C dan D. Hanya rumah sakit di Jayapura yang berstatus kelas B.

"Dari segi fasilitas yang sangat terbatas ini akan memengaruhi rumah sakit untuk melayani pasien COVID-19," tutur Bima.

Kemudian, ketersediaan tenaga kesehatan di Papua juga terbatas. Ia mencontohkan, tenaga kesehatan di RSUD Mimika hanya terdapat 21 dokter umum, 2 dokter spesialis penyakit dalam,2 dokter spesialis bedah, 2 spesialis anak, 2 spesialis obgyn, dan 2 dokter gigi.

Lalu, di RSUD Merauke hanya terdapat 27 dokter umum, 2 dokter spesialis penyakit dalam, 3 dokter spesialis bedah, 3 spesialis anak, 2 spesialis obgyn, dan 1 dokter gigi.

Bima menyebut, pemerintah semestinya bisa mengantisipasi penanganan kasus COVID-19 saat menyelenggarakan ajang olahraga. Sebab, berkaca dari Olimpiade Tokyo beberapa waktu lalu, Jepang juga mengalami kenaikan kasus.

"Oleh karena itu, pemerintah juga harus menyiapakan strategi khusus untuk mencegah kenaikan terus menerus kasus COVID-19," ungkap Bima.

Salah satu penanganan itu termasuk upaya penelusuran kontak dari 83 temuan kasus COVID-19 PON Papua yang dicatat per 11 Oktober. "Tentu, 83 orang yang positif tersebut harus dilakukan tracing dengan benar, kemudian juga panitia perlu melakukan treatment yaitu mengarantinakan mereka," jelasnya.

Sebagai informasi, dari 83 orang yang terpapar COVID-19 di tengah penyelenggaraan PON XX Papua didominasi oleh atlet. Sementara sisanya, terdiri dari official, wasit, dan wartawan yang sedang melakukan peliputan.

Dari total kasus yang ditemukan, 72 persen kasus berasal dari atlet, 23 persen ofisial, 1,5 persen pelatih, 1,5 wasit Beberapa atlet cabang olahraga yang cukup banyak terpapar COVID-19 yaitu 9 atlet judo, sepatu roda, motocross, panahan, dan kriket.