BANJARMASIN - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan tetap menggelar ajang Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) tahun ini dalam rangka hari jadi ke-495 Banjarmasin selama 8-10 Oktober. Gelaran ini dilakukan di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan secara aturan, Kemendagri memberikan peluang berkegiatan di sarana publik atau tempat pariwisata, di mana diperbolehkan beraktivitas dengan pengunjung 25 persen dari total kapasitas, serta menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) adalah ajang tahunan di daerah itu. Saat ini, Kota Banjarmasin ditetapkan pemerintah pusat harus menerapkan PPKM level 4 hingga 18 Oktober 2021.
Ibnu Sina menyebut BSF tahun ini digelar sesuai jadwal dengan tujuan utama mengangkat adat serta budaya Kota Banjarmasin. Kegiatan diselenggarakan dengan dua cara, yakni daring dan luring.
"Karena koreksi tadi malam saya membaca, daerah kita ini PPKM level 3 koreksinya, walaupun belum diumumkan, tapi sudah dikoreksi pemerintah pusat," ujarnya dikutip Antara, Jumat, 8 Oktober.
Ibnu Sina menyampaikan jika sudah PPKM level 3, tentunya kegiatan lebih dilonggarkan, hingga pelaksanaan acara seperti itu bisa lebih meriah.
"Jadi ini pemerintah kota melalui 'event' ini memberikan contoh juga kepada masyarakat, bahwa kegiatan 'event' masih di bolehkan, tetapi dengan peraturan yang sangat-sangat ketat dan diimbau pelaksanaannya 'online' (daring) dan 'offline' (luring)," tuturnya.
Ibnu Sina mengatakan rangkaian BSF 2021 di samping diskusi juga ada pameran serta karnaval yang dilaksanakan secara "indoor" di mal, dan tetap menerapkan aturan protokol kesehatan yang ketat.
"Setiap yang mau berkunjung masuk itu wajib pakai aplikasi PeduliLindungi, jadi itu teknisnya,” ujarnya.
Terkait dengan peserta kegiatan tersebut, Ibnu Sina menjelaskan di antaranya para perajin sasirangan, desainer, dan pelaku UMKM.
Khusus ambasador kain sasirangan atau kain batik khas daerah ini, pada tahun ini tidak menghadirkan artis ibukota, sedangkan sebagai gantinya akan dihadirkan desainer serta artis lokal.
Wali Kota Banjarmasin mengatakan rangkaian BSF tahun ini terdiri atas diskusi terkait sahang primadona, sasirangan, kesepakatan dengan para perajin untuk dijadikan masukan perbaikan ke depan dalam rangka tetap mempertahankan keaslian sasirangan.
BACA JUGA:
Sempat Protes Pemerintah Pusat soal PPKM Level 4
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina memprotes keputusan pemerintah pusat memperpanjang pemberlakuan pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di wilayahnya hingga 18 Oktober 2021.
Padahal, indikator penularan COVID-19 di Kota Banjarmasin sudah turun setelah melaksanakan PPKM Level 4 selama 10 pekan, dari 26 Juli-4 Oktober 2021. harusnya, level PPKM semestinya sudah diturunkan.
Dia juga mengutip pernyataan Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto yang menyatakan bahwa Kota Banjarmasin sudah berstatus PPKM Level 2.
"Empat hari lalu kan Pak Menteri bilang Banjarmasin itu di Level 2, maksimal jadi Level 3," katanya di Banjarmasin dilansir dari Antara, Selasa, 5 Oktober.
Dia mengaku kaget saat mengetahui Kota Banjarmasin harus menjalankan PPKM Level 4 dari 5 hingga 18 Oktober 2021 bersama lima kabupaten dan kota lain di luar Jawa dan Bali.
"Kasihan masyarakat kita kalau terus Level 4. Kita mau terbang ke mana harus mengeluarkan biaya lebih. Intinya saya protes sama Pak Menteri," kata Ibnu Sina.
Menurut dia, Kota Banjarmasin sudah memenuhi syarat untuk turun level PPKM dengan cakupan vaksinasi COVID-19 lebih dari 50 persen dan tingkat keterisian tempat tidur pasien COVID-19 di rumah sakit sekitar empat persen.