JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bersedia bermitra dengan China dalam penyediaan vaksin COVID-19. Pernyataan ini jadi menarik mengingat ketegangan antara Beijing dan Washington yang terus meningkat.
Tak cuma China. Trump membuka sebanyak mungkin kemungkinan kemitraan untuk membawa vaksin yang manjur ke AS. "Kami bersedia bekerja sama dengan siapa pun yang akan memberi hasil baik," kata Trump, dikutip Reuters, Rabu, 22 Juli.
Pernyataan itu disampaikan Trump satu hari setelah datangnya kabar baik dari pengujian vaksin oleh CanSino Biologics Inc bersama unit riset militer China. Dalam ujicoba yang dilakukan, para peneliti menyatakan vaksin potensial itu memberi respons imun pada sebagian besar penerima dalam studi tahap menengah yang diawasi secara cermat.
Vaksin potensial CanSino adalah satu dari beberapa vaksin yang menunjukkan hasil menjanjikan dalam ujicoba pada manusia. Selain itu, ada juga vaksin Moderna Inc di AS dan BioNTech SE Jerman yang bermitra dengan produsen obat Pfizer Inc..
Selain vaksin-vaksin potensial di atas, data ujiklinis tahap menengah terhadap vaksin yang dikembangkan peneliti Universitas Oxford juga menunjukkan hasil baik. Pengembangan itu dilakukan Oxford bekerja sama dengan perusahaan Swedia-Inggris AstraZeneca (AZN.L).
BACA JUGA:
Berbagai pihak menyoroti melunaknya Trump. Sebelumnya, Trump adalah salah satu sosok paling depan yang konsisten menyalahkan China atas pandemi. China dianggap tak becus menangani virus corona yang menyebar di wilayahnya hingga mendampaki seluruh dunia, termasuk 140 ribu warga AS yang meninggal.
"Saya rasa kita akan memiliki beberapa hasil yang sangat baik. Kita sudah dalam pengujian. Tak seorang pun tadinya berpikir bahwa itu akan mungkin," kata Trump.
"Saya rasa kita akan melihat sesuatu selama periode waktu yang cukup singkat selanjutnya - mungkin periode waktu yang sangat singkat, terkait pengobatan dan vaksin yang sangat baik," katanya.