Joe Biden Kutip Hadis Nabi Muhammad dan Berjanji Hadirkan Kehidupan Lebih Ramah Muslim di AS
Joe Biden (Twitter/@joebiden)

Bagikan:

JAKARTA - Kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengutip hadis Nabi Muhammad SAW dalam kampanye virtual bertajuk Million Muslim Votes. Ia juga berjanji memberi ruang kehidupan lebih baik bagi umat Islam.

Dalam kampanye yang digelar Emgage Action, sebuah organisasi Muslim terbesar di AS, Biden menyindir kebijakan pesaingnya, Donald Trump yang kerap mendiskreditkan warga Muslim AS. Kandidat dari Partai Demokrat juga menyebut kebencian yang disebar Trump sebagai salah satu biang masalah perpecahan sosial di AS.

"Salah satu hal yang saya pikir penting, saya berharap kami mengajar lebih banyak di sekolah kami tentang iman Islam," kata Biden, dikutip Yeni Safak, Rabu, 22 Juli.

Biden melanjutkan pidatonya dengan mengutip hadis Nabi Muhammad, panutan terbesar kaum Muslim. "Sebuah hadis dari Nabi Muhammad memerintahkan, 'Siapa pun di antara kamu melihat kesalahan, biarkan dia mengubahnya dengan tangannya. Jika dia tidak mampu, maka dengan lidahnya. Jika dia tidak bisa, maka dengan hatinya.'''

Biden turut menafsirkan hadis tersebut sebagai petunjuk bahwa keteguhan dan keyakinan hati adalah hal paling penting dalam kehidupan, terutama dalam pencarian akan kebenaran. Biden juga menyebut agama Islam sebagai ajaran yang agung.

Janji pada Muslim AS

Lebih lanjut, Biden berjanji akan menghapus larangan bepergian bagi umat Muslim ke AS, termasuk perjalanan umat Muslim dari Iran, Libya, Somalia, Suriah, Yaman, Korea Utara, hingga Venezuela. "Jika saya mendapat kehormatan menjadi presiden, saya akan mengakhiri larangan Muslim pada hari pertama. Hari pertama!” serunya.

Segala larangan itu sebelumnya diberlakukan oleh Trump. Biden mengkritik keras, menyebut kebijakan Trump sebagai hal yang keji.

Biden juga berjanji akan mengangkat orang Muslim ke dalam pemerintahannya. Sebisa mungkin ia juga akan memberi ruang politik yang luas di kongres untuk pembahasan Undang-Undang (UU) Kejahatan Rasial.

"Komunitas Muslim adalah yang pertama kali merasakan serangan Donald Trump ... Dengan larangan Muslimnya yang keji," kata Biden.