Fakta-Fakta di Balik Kasus Yahukimo 'Berdarah'
TNI-Polri temui tokoh Dekai Papua/Panren 172

Bagikan:

JAKARTA - Polri terus mengusut penyebab utama di balik terjadinya aksi penyerangan Suku Kimyal terhadap Suku Yali di Yahukimo, Papua. Meski, sejauh ini dugaannya mengarah ke isu mantan Bupati Yahukimo Abock Busup yang meninggal secara tak wajar.

Dalam aksi penyerangan itu mengakibatkan pertumpahan darah. Enam orang dinyatakan tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Puluhan Tersangka

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyatakan dalam kasus ini, setidaknya 22 orang ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dinilai terlibat dalam aksi penyerangan.

"Penyidik telah menindaklanjuti kasus tersebut dan sudah menetapkan 22 tersangka dalam kasus Yahukimo,” ujar Rusdi kepada wartawan, Rabu, 6 Oktober.

Berdasarkan hasil penyidikan, para tersangka itu terlibat langsung dalam aksi penyerangan. Bahkan, terbukti melakukan sejumlah kekerasan dan pengerusakan.

Meski telah menetapkan puluhan tersangka, Polri menegaskan, tak menutup kemungkinan adanya tersangka tambahan dalam proses penyidikan lanjutan.

“Kemungkinan akan bertambah tersangka itu cukup besar, karena kasus masih didalami. Sementara 22 orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Mudah-mudahan segala upaya yang dilakukan aparat di sana bisa mengembalikan situasi keamanan dan ketertiban di Kabupaten Yahukimo,” katanya. 

Isu Pemicu

Dalam aksi penyerangan ini, Polri masih mencari pemicu sebenarnya. Walaupun, dugaan terkuat pemicunya isu meninggalnya Abock Busup yang dikatakan tak wajar.

Abock Busuf mengembuskan nafas terakhir di kamar 1707 Hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat, pada 3 Oktober. Dari hasil penyelidikan tidak ditemukan adanya tindak kekerasan.

"Semua masih didalami, memang awal polisi mengindikasikan bahwa penyebab kerusuhan tersebut akibat kematian dari Abock Busup yang meninggal di Jakarta," kata Rusdi.

Di kesempatan sebelumnya, Rusdi juga sempat menyatakan Polri terkhusus Polda Papua memburu penyebar isu yang menjadi penyebab bentrokan antara dua suku di Yahukimo, Papua. Dalam perburuaan, puluhan orang saksi sudah diperiksa.

"Sedang didalami (penyebar isu)," kata dia.

Ribuan Orang Mengungsi

Selain jatuh korban jiwa, dampak akibat aksi penyerangan itu yakni ketakutan masyarakat. Tercatat, ribuan orang mengungsi ke tempat yang lebih aman karena khawatir menjadi korban.

"Masih ada warga sekitar Yahukimo yang masih mengungsi, masih meminta perlindungan, tercatat 3609 masih berlindung pada beberapa lokasi," kata Rusdi.

Saat ini, setidaknya ada tiga lokasi yang diajdikan pengungsian. Antara lain, Polres Yahukimo, gereja Dikeevanesti, Koramil Dekai.

Di sisi lain, untuk memulihkan kondisi Yahukimo agar kembali tentram, aparat TNI-Polri telah disiagakan. Mereka bakal menjaga agar tak ada bentrokan susulan.

"Aparat keamanan TNI-Polri berkekuatan 3 SSK berada di Yahukimo untuk memulihkan kembali situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Yahukimo," tandas Rusdi.