Polri: Penyerangan Gereja Dekai dan Bentrokan karena Isu Meninggalnya Abock Busup
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono/FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Polri menyatakan isu penyebab meninggalnya Abock Busup menjadi pemicu bentrokan dua suku di Yahukimo, Papua. Sebab mantan Bupati Yahukimo itu disebut meninggal akibat kekerasan atau tidak kejahatan.

"Ini diisukan di sana, disebar isu-isu bentroknya atau penyerangan terhadap Gereja GIDI Dekai karena meninggalnya saudara Abock Busup," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan, Senin, 4 Oktober.

Berdasarkan informasi, kata Rusdi, isu yang beredar mulai dari korban kekerasan atau hal lainnya. Padahal, dari hasil penyelidikan sementara tidak adanya unsur pidana di balik meninggalnya Abock Busup.

"Mungkin ada isu-isu yang tidak benar meninggalnya karena sesuatu hal di luar kewajaran. Mungkin yang berkembang seperti itu di sana. Karena itu kami perlu menjelaskan sebab musabab Abock Busup meninggal di hotel Grand Mercure," kata Rusdi.

Namun, Rusdi menyebut Polda Papua saat ini terus mendalami penyebab sebebarnya kericuhan antar dua suku tersebut. Hasil sementara, salah satu suku yang melakukan penyerangan sudah terdeteksi.

"Sedang didalami. Sekarang kelompok-kelompok yang melakukan penyerangan sudah diketahui oleh aparat di Polda Papua dan sedang bekerja menangani kasus ini," kata Rusdi.

Diberitakan sebelumnya, penyerangan terhadap salah satu suku di Papua pecah pada Minggu, 3 Oktober.

Masyarakat Suku Yali diserang oleh Suku Kimyal menggunakan panah dan parang. Aksi penyerangan dipimpin langsung kepala suku Kimyal, Morome Keya Busup.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, pasukan suku Kimyal datang ke Yali menggunakan 2 unit mobil mini bus. Dalam penyerangan 6 orang meninggal dunia, 41 luka-luka.

"Yang luka-luka masih mendapat perawatan medis di RS Yahukimo," kata Kamal.