CIANJUR - Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopreindagin) Cianjur, Jawa Barat, mencatat harga sayur mayur di pasar tradisional di Cianjur menurun akibat pasokan yang melimpah. Sedangkan tingkat konsusmsi di masyarakat menurun tajam.
Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Cianjur Nana Rukmana menjelaskan, penurunan harga sayur mayur juga berimbas terhadap petani yang terpaksa menjual murah hasil panen agar tidak merugi.
"Contohnya harga sayuran jenis brokoli di pasaran turun hingga Rp3.000 per kilogram yang biasa dijual ditingkat petani hingga Rp10.000 per kilogram " jelasnya di Cianjur dilansir ari Antara, Rabu, 6 Oktober.
Pihaknya juga mencatat sejumlah sayur mayur seperti bayam, kangkung, bawang daung dan seledri turun hingga Rp2.000 per kilogram Untuk wortel dan brokoli yang mengalami penurunan lebih dari Rp5.000.
BACA JUGA:
Salah seorang petani di Kecamatan Cipanas, Busyoru (35), mengatakan murahnya harga sayur mayur sejak sepekan terakhir membuat petani merugi dan menjual hasil panen dengan harga murah, seperti selada air yang dijual Rp500 per kilogram.
"Sebelumnya selada air masih bisa dijual Rp5.000 per kilogram, namun hasil panen melimpah membuat harga jatuh, ditambah kebutuhan pasar yang berkurang, sehingga beberapa jenis sayur mayur mengalami penurunan harga," katanya.
Ia mengharapkan harga sayur mayur kembali normal dan bibit-bibit sayuran maupun pupuk atau obat hama lebih murah, sehingga perekonomian tetap lancar.
Sementara itu, pedagang sayur di Pasar Induk Cianjur, Sumarni (34) mengatakan, penurunan harga sayur mayur yang sangat mencolok terjadi untuk sayuran jenis brokoli yang sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir.
"Normalnya harga brokoli Rp10.000 per kilogram tapi sekarang hanya Rp5.000 per kilogram, kalau beli dari petani hanya Rp3.000 per kilogram. Turunnya harga cukup jauh karena sepinya pembeli," katanya.