Bagikan:

MEDAN - Premanisme dengan meminta uang masih marak di Kota Medan. Banyak kejadian juga disebar di media sosial.

Wali Kota Medan Bobby Nasution menegaskan pungli melanggar aturan. Dia juga mewanti-wanti agar jajaran di Pemko Medan tidak melakukan pungli.

"Preman atau pun orang yang tidak berkepentingan yang tidak semestinya meminta uang dengan tindakan yang kurang pantas bisa jadi pungli. Pokoknya yang saya katakan, pungli bukan hanya dari jajaran pemerintahan," katanya, Selasa, 5 Oktober. 

Khusus di pasar tradisional, Bobby Nasution mengatakan pungutan liar terhadap pedagang tidak boleh terjadi. Bobby mengaku,sudah menyampaikan hal tersebut kepada direksi PUD Pasar yang baru dilantiknya. 

"Khusus di pasar, saya sudah sampaikan ke direksi yang baru, mulai dari sampah, kamar mandi, kebersihan, parkir, jangan ada pungli baik dari internal maupun eksternal," ujarnya. 

Karena itu, Bobby Nasution memberikan waktu kepada Direksi PUD Pasar untuk segera membenahi pasar-pasar tradisional yang dikelola agar tidak ditemukan lagi kejadian serupa. 

"Kita kasih waktu mereka merapikan di pasar. Kemarin sudah dirapikan beberapa titik saya lihat," ujarnya. 

Terkait marak pungli, memastikan pihaknya akan menindak tegas segala bentuk premanisme yang mengganggu ketertiban. 

"Kalau cukup bukti dia lakukan tindak pidana pasti kita tindak tegas. Selalu disampaikan, kalau cukup bukti, kita pasti tindak tegas," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi.

Polisi meminta masyarakat yang meenjadi korban tindakan premanisme  untuk melaporkan ke polisi. 

"Ayo masyarakat, ayo laporkan. Dia yang alami kejadian itu, dia punya bukti video, ayo laporkan, jangan hanya sekedar diviralkan. Jadi buat laporan secara resmi, agar ditindaklanjuti polisi dengan unsur pidana yang cukup," jelasnya.