Bagikan:

JAKARTA - Pewarta Foto Indonesia (PFI) mengecam pernyataan Anji mengenai foto karya Joshua Irwandi, fotografer National Geographic yang menampilkan gambar seorang jenazah pasien COVID-19. Yang salah dari Anji adalah menyamakan foto jurnalistik dengan konten-konten YouTuber, vlogger, atau segala karya yang tak jurnalistik.

Ketua PFI Pusat Reno Esnir menjelaskan, pihaknya telah menghubungi Joshua Irwandi untuk memastikan keabsahan karya jurnalistiknya. Dari diskusi yang dilakukan, PFI memastikan Joshua telah "mematuhi kode etik jurnalistik, mematuhi prosedur perizinan, dan mengikuti segala macam protokol kesehatan yang diwajibkan oleh pihak rumah sakit," kata Ketua PFI Pusat Reno Esnir, dikutip Antara, Senin, 20 Juli.

Menurut Reno, banyak orang yang perlu menyadari bahwa kerja jurnalistik adalah kegiatan yang dilindungi Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Selain itu ada kode etik yang jelas yang berlandaskan pencarian fakta lapangan. Maka, tak mungkin menyamakan karya jurnalistik dengan konten-konten buatan YouTuber, influencer, vlogger, dan sejenisnya. 

"Kami berharap agar tidak lagi ada yang membandingkan kerja jurnalistik pewarta foto dengan buzzer, influencer, YouTuber, vlogger, dan sejenisnya. Karena kerja jurnalistik dilandasi oleh fakta yang ada di lapangan, memiliki kode etik yang jelas, dan dilindungi oleh undang-undang," kata Reno menegaskan.

PFI juga meminta Anji menyampaikan maaf terbuka kepada seluruh pewarta foto untuk opini sepihak yang dibuatnya. Anji juga diminta menghapus unggahan yang menyudutkan karya Joshua.

"PFI mengecam serta mengutuk opini yang tidak berimbang dan terkesan dibuat-buat dari saudara Anji, yang menyebabkan keresahan di kalangan pewarta foto, fotografer, dan masyarakat umum," tutur Reno.

Sebelumnya, Anji mengomentari sebuah unggahan foto karya Joshua Irwandi mengenai jenazah pasien COVID-19 yang menjadi viral di media sosial. Anji menyebut ada beberapa kejanggalan dalam foto tersebut

Menanggapi hal itu, Anji pun berencana memberikan klarifikasi mengenai komentarnya terkait foto karya jurnalistik mengenai jenazah pasien COVID-19.