Di Amerika Serikat, Penjualan Sepeda Capai Rp14 Triliun dalam Satu Bulan
Ilustrasi sepeda. (Yudhistira Mahabharata/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Tren menggowes di kala pandemi COVID-19 tidak hanya terjadi di Indonesia. Negeri Paman Sam, Amerika Serikat, ternyata juga terjangkit demam naik sepeda.

Bersepeda memang menjadi pilihan bagi orang-orang di saat situasi pandemi, agar tak melulu berada di dalam rumah. Beragam jenis sepeda pun laris manis di pasaran mulai dari yang termurah hingga yang termahal.

Dilansir dari Bicycle Retailer, Senin 20 Juli, hal itu terlihat dari riset NPD Group yang menyebutkan bahwa penjualan sepeda secara ritel di AS yang menembus angka 1 miliar dolar AS (Rp14 triliun) selama April 2020.

Raihan penjualan pada periode April merupakan yang tertinggi sejak perusahaan itu melakukan riset terhadap pasar sepeda di AS. NPD Group menyatakan, biasanya penjualan sepeda di AS pada April hanya berkisar 550 juta-575 juta dolar AS.

NDP Group menjelaskan, sepeda untuk kategori penggunaan keluarga dengan harga murah menunjukkan kenaikan penjualan tertinggi dari tahun ke tahun.

Penjualan sepeda sebagai sarana menunjang gaya hidup dan keperluan rekreasi tumbuh sebesar 203 persen, sepeda gunung bersuspensi depan melonjak lebih dari 150 persen, dan sepeda anak-anak meningkat 107 persen pada bulan tersebut dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sering dengan dengan peningkatan penjualan sepeda, penjualan aksesori juga bertumbuh, seperti helm naik 49 persen, botol air naik 60 persen, dan keranjang sepeda naik 85 persen.

"Sudah terlalu lama industri bersepeda hanya berfokus pada atlet, tetapi hasil ini menunjukkan bahwa ada fokus yang lebih luas, di mana keluarga dan pemula dapat memberi keuntungan kepada produsen. Ini sebuah optimisme dan salah satu pelajaran ritel olahraga penting untuk keluar pandemi," kata penasihat industri olahraga NPD, Matt Powell.

Tidak hanya sepeda roda dua, produk sepeda dalam ruangan juga mengalami peningkatan penjualan yang besar. Penjualan sepeda stasioner melonjak hingga 270 persen pada April.

Dirk Sorenson, analis industri olahraga di NPD mengatakan, ini adalah kesempatan unik dan kuat bagi pengecer, pabrikan, dan organisasi nirlaba untuk melibatkan pengendara sepeda baru.

Sementara itu dikutip dari LA Times, menurut survei mingguan yang dilakukan PeopleForBikes terhadap 932 orang dewasa AS, 9 persen orang dewasa Amerika mengatakan mereka kembali mengendarai sepeda karena pandemi COVID-19.

Mayoritas pesepeda juga mengatakan mereka akan terus naik sepeda bahkan setelah kebijakan stay at home dihapus. Rainer Zaechlin, pemilik Menlo Velo, toko sepeda kecil di sepanjang El Camino, menuturkan, dalam 25 tahun dia bekerja dalam mengelola toko, dia tidak pernah merasa sangat sibuk seperti sekarang.

Rainer mengatakan, daftar tunggu untuk servis standar yang biasanya tidak lebih dari satu atau dua hari, kini harus menunggu empat minggu lebih akibat meningkatnya permintaan.

Selain itu, sepeda yang tersedia, terutama yang harganya kurang dari 1.500 dolar AS, mengalami kekurangan pasokan.