JAKARTA - Tersangka kasus penganiayaan, Irjen Napoleon Bonaparte sempat ditempatkan di sel isolasi saat proses penyidikan. Bareskrim menyebut alasannya karena Napoleon mempengaruhi saksi-saksi dalam kasus tersebut.
"Setelah pemeriksaan itu Bareskrim sampai sekarang (melakukan) isolasi terhadap yang bersangkutan. Tujuannya apa? Penyidik melihat NB ini mempengaruhi saksi-saksi lain," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi kepada wartawan, Rabu, 29 September.
Hanya saja, tak dirinci tujuan Napoleon mempengaruhi saksi. Kemungkinan, guna menutupi fakta-fakta di kasus penganiayaan tersebut.
Alasan lain karena Irjen Napoleon Bonaparte diduga menggunakan pangkat jenderal bintang duanya untuk memerintahkan petugas jaga rutan. Di mana, dia meminta petugas untuk mengganti gembok sel tahanan.
"(Petugas) Dia kan melakukan penggantian itu atas permintaan NB," kata Andi.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Bareskrim Polri memutuskan mengisolasi Irjen Napoleon Bonaparte buntut kasus dugaan penganiayaan terhadap Muhammad Kece. Isolasi dilakukan sejak Selasa, 21 September, malam. "Sejak tadi malam, Bareskrim mengisolasi NB," ucap Andi.
Ada pun, Polri menetapkan lima tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap Muhammad Kece di Rutan Bareskrim. Di mana, salah satu di antaranya Irjen Napoleon Bonaparte.
Kelima tersangka itu seluruhnya merupakan tahanan Bareskrim. Mereka antara lain, Irjen Napoleon Bonaparte, DH, DW, H, dan HP.