Resmikan Penataan Stasiun Tebet-Palmerah, Anies Ingin Warga Bisa Berkata, 'Alhamdulillah, Untung Tinggal di Jakarta'
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Erick meresmikan integrasi transportasi Jabodetabek (Foto: Humas Pemprov DKI)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan integrasi transportasi Jabodetabek sekaligus penataan Stasiun Tebet dan Palmerah.

Penataan dua stasiun ini merupakan penataan moda transportasi kelima dan keenam yang dilakukan di Jakarta.

“Acara ini monumental, bukan hanya sebagai batu loncatan pelayanan transportasi yang lebih baik, tetapi juga membuktikan bahwa kolaborasi jika dikerjakan serius tuntas, maka manfaatnya akan amat dirasakan masyarakat,” kata Anies di lokasi, Rabu, 29 September.

Dalam peresmian tersebut, Anies berharap upaya ini akan membuat Jakarta setara dengan kota-kota maju lain di dunia. Ia ingin agar peningkatan fasilitas umum bisa membuat warganya bangga tinggal di Jakarta.

"Kami sering sampaikan teman-teman kami di jajaran. Angka statistik itu boleh kita banggakan dan tunjukkan. Tetapi yang paling penting adalah warga bisa berkata begini, 'syukur alhamdulilah, untung tinggal di Jakarta'," ungkap Anies.

Anies berharap, dengan integrasi berbagai transportasi di Jakarta, akan membuat warga Jakarta semakin memilih menggunakan transportasi umum secara rasional karena terjangkau, baik rute, biaya, maupun waktu yang digunakan dalam perjalanan.

“Kita berharap dengan pengintegrasian ini, lebih banyak warga yang merasakan naik kendaraan umum itu pilihan yang rasional, karena terjangkau secara jarak, biaya, predictable secara waktu, dan bisa sambil mengerjakan aktivitas lain, sehingga naik kendaraan umum kita akan lebih produktif,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Anies juga melakukan soft launching sistem ticketing dan SuperApp JakLingko. Ia menuturkan, SuperApp JakLingko memberikan harga berbeda untuk penumpang-penumpang yang berjasa di Jakarta, misal pada veteran, pensiunan, pelajar, dan lain sebagainya.

"Itu bisa diberi harga lebih murah. Jadi, public transport bukan sekadar memindahkan kita ke tempat lain, tetapi juga sebagai simbol kota ini memberikan penghargaan untuk orang yang berjasa,” imbuhnya.