JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah pada perdagangan Jumat 17 Juli. Rupiah ditutup tergelincir 78 poin atau melemah 0,53 persen ke level Rp14.703 per dolar Amerika Serikat.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, kekhawatiran memburuknya hubungan AS dengan China dan masalah peningkatan penularan COVID-19 masih jadi sentimen negatif untuk rupiah.
"Dan mungkin pelemahan rupiah ini juga didorong oleh pemangkasan suku bunga acuan BI yang menurunkan tingkat imbal hasil di Indonesia," ujar Ariston kepada VOI.
Sore ini, mata uang di kawasan Asia Pasifik mayoritas menguat di hadapan dolar AS. Peso Filipina menjadi mata uang di Asia dengan penguatan terbesar terhadap dolar AS yakni 0,22 persen.
Disusul rupee India dan yen Jepang yang masing-masing menguat 0,17 persen dan 0,14 persen.
Adapun dolar Singapura menguat tipis 0,07 persen. Won Korea Selatan dan ringgit Malaysia masing-masing menguat 0,02 persen dan 0,01 persen terhadap dolar AS.
Melemah Terdalam
Adapun rupiah menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam terhadap dolar AS, disusul yuan China yang melemah 0,15 persen.
Dolar Taiwan melemah 0,91 persen. Dolar Hong Kong dan Baht Thailand sama-sama melemah 0,003 persen terhadap dolar AS.