Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah pada perdagangan Senin 20 Juli. Rupiah ditutup melemah 0,56 persen atau 82 poin ke level Rp14.785 per dolar AS.

Sebelumnya, Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, market masih dinaungi kekhawatiran peningkatan penularan virus COVID-19 di dunia yang kembali memecahkan rekor penularan tertinggi dalam satu hari, seperti yang dilaporkan WHO di akhir pekan.

Sementara itu, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun sudah bergerak turun sekitar 2,07 persen ke kisaran 0,622 persen yang mengindikasikan permintaan aset aman dolar AS meningkat.

Menurutnya, sentimen tersebut mendorong pelemahan nilai tukar emerging markets terhadap dolar AS hari ini.

Sore ini hingga pukul 15.00 WIB, rupiah pun masih menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di kawasan Asia Pasifik. Padahal, mayoritas pergerakan mata uang di kawasan berada di zona positif.

Won Korea Selatan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di kawasan setelah menguat 0,15 persen atas Dolar AS. Kemudian, peso Filipina yang naik 0,13 persen dan rupee India menanjak 0,12 persen.

Selanjutnya, ada ringgit Malaysia yang terkerek 0,05 persen. Disusul, yuan China dan dolar Taiwan yang sama-sama terapresiasi 0,03 persen. Dolar Hong Kong pun masih terlihat menguat tipis 0,008 persen.

Sementara itu, baht Thailand masih tertekan 0,45 persen dan yen Jepang melemah 0,15 persen. Sedangkan dolar Singapura pun berada di zona negatif setelah turun 0,01 persen.