Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah pada perdagangan Senin 6 Juli. Rupiah ditutup melemah 0,23 persen atau 33 poin ke level Rp14.490 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, aset berisiko terlihat menguat dari pagi hingga sore ini termasuk rupiah karena pasar kembali merespons positif potensi pemulihan ekonomi di tengah pandemi.

"Data-data ekonomi global yang dirilis pekan lalu memberikan bukti pemulihan ekonomi tersebut seperti data tenaga kerja AS, data indeks aktivitas manufaktur AS, China, dan Eropa," ujar Ariston kepada VOI.

Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia Pasifik terlihat menguat. Penguatan dipimpin oleh yuan China yang terapresiasi 0,47 persen.

Disusul oleh peso Filipina yang menguat 0,39 persen, dan won Korea Selatan yang terapresiasi 0,25 persen.

Kemudian, dolar Taiwan dan rupiah sama-sama menguat 0,23 persen. Dolar Singapura dan baht Thailand masing-masing menguat 0,13 persen dan 0,12 persen.

Sementara dolar Hong Kong terlihat stagnan. Mata uang yang melemah adalah rupee India dan yen Jepang yang masing-masing terdepresiasi 0,08 persen dan 0,06 persen.