Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat pada perdagangan Senin 13 Juli. Rupiah ditutup menguat 0,07 persen atau 10 poin ke level Rp 14.425 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, ada optimisme di pasar keuangan terkait potensi pemulihan ekonomi global sehingga aset-aset berisiko seperti rupiah menguat.

"Pasar yang dibanjiri likuiditas karena stimulus bank sentral mengalihkan likuiditas tersebut untuk membeli aset-aset yang berimbal hasil lebih tinggi seperti aset-aset di emerging markets," ujar Ariston kepada VOI.

Namun, lanjut dia, kekhawatiran terhadap penularan COVID-19 masih belum hilang karena tingkat penularan terus meninggi sehingga penguatan tertahan.

Mayoritas Menguat

Hingga pukul 15.00 WIB, pergerakan mata uang di kawasan Asia Pasifik pun mayoritas masih berada di zona hijau. Penguatan terbesar dicetak oleh won Korea Selatan yang menguat 0,33 persen terhadap dolar AS.

Disusul, dolar Taiwan yang naik 0,22 persen dan peso Filipina yang terangkat 0,08 persen. Selanjutnya ada dolar Singapura yang menanjak 0,07 persen dan rupee India yang terbang 0,06 persen.

Kemudian ada ringgit Malaysia yang naik 0,05 persen dan dolar Hong Kong yang terapresiasi 0,03 persen. Selanjutnya ada baht Thailand yang terlihat naik tipis 0,006 persen atas dolar AS.

Sedangkan yen Jepang dan yuan China jatuh ke zona merah. Yen pun menjadi mata uang dengan pelemahan terbesar setelah turun 0,08 persen dan yuan melemah 0,02 persen.