JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup berakhir menguat pada perdagangan Selasa 21 Juli. Rupiah ditutup menguat 0,30 persen atau 44 poin ke level Rp14.741 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah disebabkan sentimen positif yang terlihat kembali masuk ke pasar keuangan. Sentimen itu adalah semalam muncul laporan kemajuan penelitian vaksin COVID-19 kerja sama antara perusahaan biofarmasi Eropa Astrazeneca dan Universitas Oxford Inggris.
"Sore ini pasar juga mendapatkan sentimen positif dari tercapainya kesepakatan stimulus Uni Eropa sebesar 750 miliar euro," ujar Ariston kepada VOI.
Sore ini, mata uang di kawasan Asia Pasifik bergerak bervariasi di hadapan dolar AS. Penguatan dipimpin oleh won Korea Selatan yang terapresiasi 0,46 persen.
Dilanjutkan baht Thailand yang menguat 0,32 persen. Rupee India terlihat mengalami penguatan 0,23 persen.
Dolar Taiwan dan dolar Hong Kong masing-masing menguat 0,05 persen dan 0,01 persen.
Sementara mata uang yang melemah terhadap dolar AS dipimpin oleh yuan China yang melemah 0,15 persen. Dilanjutkan dolar Singapura yang melemah 0,11 persen.
Peso FIlipina dan yen Jepang terlihat melemah tipis 0,01 persen.