Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berhasil menguat pada penutupan perdagangan Selasa 10 Maret. Rupiah ditutup menguat 0,29 persen ke level Rp14.352 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah karena rencana stimulus negara-negara maju seperti AS, Jepang, Italia dan Kanada untuk menanggulangi dampak negatif virus corona atau COVID-19 terhadap perekonomian.

"Ini mendorong pasar masuk lagi ke aset berisiko. Kemudian yield obligasi pemerintah AS mulai menguat mengindikasikan terjadinya peralihan aset dari safe haven ke risk asset," ujar Ariston kepada VOI.

Penguatan rupiah sejalan dengan mata uang lainnya di kawasan. Di mana, won Korea Selatan menjadi mata uang yang mengalami penguatan paling tinggi setelah naik 0,95 persen terhadap dolar AS.

Sementara itu, yen Jepang menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah terkikis 1,97 persen.