JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat signifikan pada perdagangan Kamis 9 April. Rupiah ditutup menguat 2,28 persen atau 370 poin ke level Rp15.880 per dolar Amerika Serikat (AS).
Penguatan ini di luar perkiraan para analis yang bahkan hanya memprediksi rupiah berakhir di level Rp16.000 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen di pasar keuangan kelihatan positif untuk aset-aset berisiko hari ini.
Optimisme wabah corona atau COVID-19 akan mencapai puncak dan bisa dilalui serta stimulus besar gelombang berikutnya yang akan digelontorkan pemerintahan global membantu penguatan aset berisiko sore ini," jelas Ariston kepada VOI.
Sore ini, mayoritas mata uang Asia perkasa di hadapan dolar AS. Rupiah menjadi mata uang Asia yang paling menguat signifikan, disusul ringgit Malaysia yang menguat 0,18 persen.
Dolar Singapura menguat 0,12 persen. Kemudian yuan China dan dolar Taiwan sama-sama menguat 0,11 persen.
Won Korea Selatan menguat 0,08 persen. Sementara peso Filipna menguat 0,05 persen. Baht Thailand adalah mata uang yang melemah terhadap dolar AS, dengan pelemahan 0,22 persen.