Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah pada perdagangan Rabu 15 Juli. Rupiah melemah cukup signifikan yakni 138 poin atau 0,96 persen ke level Rp14.588 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terlihat agak anomali, karena nilai tukar di kawasan Asia Pasifik menguat terhadap dolar AS.

"Data trade balance Indonesia Juni juga menunjukkan perbaikan. Nilai ekspor naik, trade balance surplus. Mungkin pasar mengantisipasi hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) besok di mana peluang pemangkasan suku bunga acuan masih terbuka," ujar Ariston kepada VOI.

Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan memang terlihat menguat di hadapan dolar AS. Won Korea Selatan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah naik 0,43 persen.

Dilanjutkan dolar Singapura yang menguat 0,25 persen dan rupee India yang terkerek 0,22 persen terhadap dolar AS.

Kemudian ada yen Jepang yang melesat 0,21 persen dan ringgit Malaysia yang menanjak 0,18 persen. Disusul, yuan China yang terapresiasi 0,17 persen dan peso Filipina yang naik 0,13 persen.

Sementara itu baht Thailand berhasil menguat 0,06 persen. Hal yang sama juga terjadi pada dolar Taiwan yang terkerek 0,02 persen. Sementara itu, dolar Hong Kong masih bergerak stabil di level yang sama seperti hari sebelumnya.