Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat pada perdagangan Rabu 8 Juli. Rupiah dibuka menguat 22 poin ke level Rp14.418 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pantauan VOI pada pukul 09:15, rupiah masih bergerak menguat. Mata uang Garuda berada di level Rp14.397 per dolar AS atau menguat 0,30 persen atau 43 poin.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, meski dibuka menguat, rupiah bisa tertekan hari ini terhadap dolar AS karena kekhawatiran pasar mengenai peningkatan kasus COVID-19 kembali membayangi pergerakan pasar.

"Pelaku pasar khawatir peningkatan kasus COVID-19 ini akan menyebabkan pemulihan ekonomi terganggu," ujar Ariston kepada VOI.

Ia menuturkan, WHO melaporkan kenaikan laju kasus positif COVID-19 di bulan Juni yang bisa menyebabkan kenaikan tingkat kematian akibat virus itu ke depannya.

"Sejumlah pejabat Bank Sentral AS semalam juga mengindikasikan kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi karena COVID-19," tuturnya.

Sementara itu, tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun terlihat melemah kembali dari kisaran 0,70 persen ke 0,64 persen yang mengindikasikan tingginya permintaan aset aman dolar AS.

"Rupiah berpotensi bergerak melemah ke arah resisten Rp14.550, sementara area support di kisaran Rp14.400 per dolar AS.

Mayoritas Melemah

Pagi ini, mata uang di kawasan Asia Pasifik mayoritas melemah di hadapan dolar AS. Pelemahan dipimpin oleh rupee India yang terdepresiasi 0,34 persen.

Disusul baht Thailand yang melemah 0,24 persen. Yuan China dan yen Jepang sama-sama melemah 0,13 persen.

Peso Filipina dan ringgit Malaysia masing-masing melemah 0,10 persen dan 0,07 persen. Adapun dolar Singapura terlihat melemah tipis 0,03 persen.

Sementara mata uang yang menguat dipimpin oleh rupiah. Disusul dolar Taiwan yang menguat 0,17 persen.