JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah pada perdagangan Jumat 10 Juli. Rupiah dibuka melemah tipis 5 poin atau 0,03 persen ke Level Rp14.400 per dolar Amerika Serikat.
Pantauan VOI, pada pukul 09:20, rupiah masih terus bergerak melemah, dan berada di level Rp14.418 per dolar AS atau turun 0,16 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, kekhawatiran peningkatan penularan kasus COVID-19 global kembali menjadi sentimen negatif yang bisa menekan pergerakan aset berisiko di Asia hari ini, termasuk rupiah.
"Data penularan COVID-19 di Indonesia sendiri juga terus menunjukkan kenaikan dan belum melandai. Kekhawatiran ini menutupi potensi pemulihan ekonomi di tengah pandemi," ujar Ariston kepada VOI.
Ia menambahkan, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun terlihat kembali tertekan ke kisaran 0,615 persen, turun sekitar 7 persen dari penutupan perdagangan hari Rabu kemarin.
"Ini mengindikasikan pasar kembali mencari aset aman sebagai alternatif investasi dengan memegang aset dolar AS," tuturnya.
Ariston memperkirakan, rupiah berpotensi bergerak melemah hari ini menuju ke area Rp14.550 dengan potensi support di kisaran Rp14.400 per dolar AS.
Mayoritas Melemah
Pagi ini, mata uang di kawasan Asia bergerak melemah di hadapan dolar AS, dipimpin oleh rinngit Malaysia yang melemah 0,21 persen. Kemudian, baht Thailand melemah 0,14 persen.
Yuan China tercatat terdepresiasi 0,11 persen. Peso Filipina dan dolar Singapura sama-sama melemah 0,09 persen. Dolar Taiwan juga terlihat melemah 0,06 persen.
Sementara, mata uang yang menguat di hadapan dolar AS dipimpin oleh yen Jepang yang terapresiasi 0,14 persen. Disusul oleh rupee India yang menguat tipis 0,03 persen.
