JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat pada perdagangan Jumat 17 Juli. Rupiah dibuka menguat 40 poin ke level Rp14.585 per dolar Amerika Serikat (AS).
Meski dibuka menguat, pantauan VOI pada pukul 10:20, rupiah meluncur turun dan melemah 45 poin atau 0,31 persen ke level Rp14.670 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, sentimen di pasar keuangan pagi ini secara umum masih terlihat negatif. Tekanan terjadi di aset-aset berisiko seperti sebagian indeks saham Asia dan sebagian nilai tukar regional masih melemah terhadap dolar AS.
"Kekhawatiran masih belum lepas di pasar keuangan. Memburuknya hubungan AS-China dan terus meningkatnya penularan virus COVID-19 dikhawatirkan akan menghambat pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung," ujar Ariston kepada VOI.
Data-data ekonomi yang dirilis baru-baru ini seperti data GDP China kuartal II 2020 dan data penjualan ritel AS Juni mengindikasikan ekonomi mulai bertumbuh.
"Sentimen tersebut bisa mendorong pelemahan rupiah hari ini meskipun BI kembali melonggarkan kebijakan moneternya untuk membantu pemulihan ekonomi Indonesia," tuturnya
Rupiah hari ini menurutnya berpotensi melemah ke arah Rp14.750 dengan support di kisaran Rp14.500 per dolar AS.
Mayoritas Melemah
Pagi ini, mata uang di kawasan Asia Pasifik mayoritas melemah di hadapan dolar AS, dipimpin oleh rupiah, dan disusul oleh yuan China yang terdepresiasi 0,17 persen.
Disusul oleh rupee India dan ringgit Malaysia yang melemah 0,06 persen dan 0,05 persen. Baht Thailand dan won Korea Selatan masing-masing melemah 0,03 persen dan 0,02 persen.
Sementara mata uang yang menguat terhadap dolar AS dipimpin oleh dolar Singapura yang terapresiasi 0,04 persen. Disusul oleh peso Filipina, dolar Taiwan, dan yen Jepang yang sama-sama menguat tipis 0,01 persen.