JAKARTA - Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan, dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan terhadap Siti Khoiriyah, diketahui bahwa korban meninggal atas nama Gofar dan Mat Shodiq. Keduanya sudah merakit bom ikan sejak 1,5 tahun lalu.
Meski mengetahui, Siti mengaku tidak berani menanyakan aktivitas yang dilakukan Gofar dan Mat Shodiq.
"Pekerjaan Mat Shodiq adalah perakit bom ikan atau bondet. Dia sudah bekerja menjadi perakit bom ikan sejak 10 tahun lalu. Dia juga sering berpindah tempat pembuatan," ujar Kombes Pol Gatot Repli Handoko kepada VOI, Sabtu 11 September, malam.
Kabid Humas menjelaskan, bahwa Mat Shodiq setiap hari selalu mendatangi rumah Gofar untuk merakit pembuatan bom ikan atau bondet. "Kecuali hari Jumat sekitar jam 08.00 Wib sampai setelah sholat Dzuhur," ucapnya.
Dari hasil pemeriksaan saksi - saksi, Mat Shodiq kerap membawa 2 kuli dari Jalan Hangtuah, RT 04/05, Kelurahan Tamba'an, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan. Setelah menjadi bom ikan atau bondet, nanti bom itu diambil oleh pemesan.
"Bahwa pemesan yaitu seorang laki - laki berkulit hitam, kemungkinan dari Luar Jawa/Makassar dan nama tidak tahu. Biasanya datang dengan istrinya yang berinisial R," katanya.
Pembeli diketahui bekerja sebagai penjual baju dengan sistem cicil dan diambil sekitar 3 hari sekali setiap pengambilan bom ikan atau bondet sekitar 1 kardus air mineral besar.
BACA JUGA:
"Sekitar tahun 2009, keponakan dari Mat Shodiq bernama Farida dan Iwan pernah ditangkap Satuan Reskrim Pasuruan Kota. Keduanya ditangkap karena terkait rakitan bom ikan. Keduanya memasarkan ke wilayah Banyuwangi dan Situbondo serta nelayan di Makassar, namun tidak dikembangkan ke penyuplai handak," kata Kabid.
Hingga saat ini, Polda Jawa Timur masih memburu orang yang memesan bom ikan dari Gofar dan Mat Shodiq tersebut.
"Kami masih lakukan penyelidikan bahan peledak untuk mengungkapkan jaringan dari hulu ke hilir. Kami juga menelusuri transaksi penjualan dari Gofar dan Mat Shodiq melalui CDR nomor HP keduanya dan transaksi perbankan," ujarnya.