JAKARTA - Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Haji Lulung resmi menyatakan berhenti dari keanggotaan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk kembali ke partai lamanya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Bukan pindah, tapi balik ke PPP. Kalau pindah kesannya saya loncat-loncat," ujar Lulung, Selasa, 7 September.
Lulung mengaku sudah membuat surat menyatakan berhenti dari PAN pada 1 September 2021 yang diserahkan kepada Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas).
"Mulai tanggal 1 September saya sudah buat surat ke Pak Zulhas. Surat itu menyatakan berhenti, bukan pengunduran diri ya," kata Lulung.
Lulung mengklaim alasan utama kembali ke PPP semata-mata karena desakan dari para ulama. Ulama-ulama itu, kata dia, meminta agar dirinya membesarkan kembali PPP.
Lulung mengatakan, dirinya tak memiliki masalah dengan jajaran petinggi PAN selama ini. Ia mengatakan Zulhas sudah mengizinkan dirinya untuk kembali ke PPP.
"Saya permisi ke Pak Zul saya kembali ke PPP. Karena desakan ulama. Saya dikasih jempol sama Pak Zulhas," kata dia.
Partai Amanat Nasional (PAN) mengkonfirmasi bahwa Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Haji Lulung telah secara resmi mengundurkan diri. Bahkan sudah mengetahui, kabar Haji Lulung kembali ke partai lamanya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Benar Haji Lulung telah mengirimkan surat pengunduran diri dan telah menghubungi saya. Beliau kembali ke rumah lamanya di PPP," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno di Jakarta, Selasa, 7 September.
Eddy pun mengucapkan selamat dan mendoakan Haji Lulung sukses dengan usahanya di PPP.
"Saya secara pribadi mengucapkan selamat bertugas ke Pak Haji Lulung, selamat dan sukses dalam menjalankan segala ikhtiarnya," katanya.
Eddy mengatakan PAN sudah mempersiapkan Pergantian Antarwaktu (PAW) untuk menggantikan Haji Lulung yang bertugas di Komisi VII DPR. PAN, kata dia, segera melakukan mekanisme internal agar kader PAN yang bernama Dian bisa menggantikan Haji Lulung secepatnya.
“(penggantinya, red) ada seorang perempuan bernama Dian. Jadi kita nanti akan memanggil untuk mempersiapkan diri agar yang bersangkutan bisa nanti pengganti PAW dari Haji Lulung," jelas Eddy Soeparno.
PPP: Alhamdulillah Haji Lulung Pulang ke Habitatnya
DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menanggapi kabar kembalinya Abaraham Lunggana atau akrab disapa Haji Lulung (HL) ke partai berlambang Ka'bah itu. Diketahui, Haji Lulung merupakan kader PPP sebelum pindah ke Partai Amanat Nasional (PAN).
"Yang bisa saya katakan adalah Alhamdulillah jika HL pulang kembali ke PPP," ujar Sekjen PPP Arsul Sani kepada VOI, Selasa, 7 September.
Sementara, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi, menjelaskan hingga saat ini DPP PPP belum menerima surat dari yang bersangkutan untuk kembali menjadi bagian dari partai pimpinan Suharso Manoarfa.
"Sampai sekarang belum," ujar Baidowi dikonfirmasi VOI, Selasa, 7 September.
Namun, di tak menampik bahwa telah mendengar kabar kembalinya Haji Lulung ke PPP. Menurutnya, Partai Ka'bah memang lah habitatnya.
Mengingat, kata dia, Haji Lulung merupakan salah satu pengurus Nahdlatul Ulama (NU) di tingkat wilayah. Selain itu, sejumlah posisi di PPP juga pernah dia tempati, baik di tingkat cabang maupun wilayah.
"Saya sih dengar-dengar juga informasi begitu, ya bagus lah PPP sangat terbuka,
Toh Haji Lulung bukan orang lain, jadi pernah juga di PPP di DPW, DPC, dan sekarang jadi pengurus di PBNU bersama saya. Dan sekarang beliau lebih cocok kembali lagi ke PPP ya Alhamdulillah, kami sangat terbuka pak Haji Lulung memang habitatnya di PPP, bukan di partai lain," jelas Awiek, sapaannya.
Terkait Haji Lulung yang dikabarkan menjadi ketua PPP Jakarta, Awiek menerangkan bahwa penunjukkan DPW DKI berdasarkan surat dari DPP, di mana sejauh ini belum ada surat dari pusat.
"Kalau kemudian beliau ditugaskan kembali menjadi Ketua DPW ya biasa saja namanya proses terbalik. Haji Lulung sebagai warga negara memiliki hak politik yang sama, kalau orang mau kembali ke PPP dan ingin membesarkan PPP ya ndak mungkin kita tolak, pasti kita terima," jelasnya.
Sekretaris Fraksi DPP PPP di DPR itu mengakui, bahwa Haji Lulung pernah menyampaikan jika dirinya lebih cocok di PPP' ketimbang partai lain.
"Secara pribadi saya sudah pernah ketemu, ya sempat juga menyampaikan cerita pengalaman politiknya, dulu di PPP dan di partai lain 'kok saya lebih cocok di PPP' ya sekedar informal," ungkapnya.
Alasan Lawas Haji Lulung Pindah ke PAN
Diketahui, pada 2018 lalu, Lulung resmi pindah partai dari PPP ke PAN dengan salah satu alasannya memilih partai pimpinan Zulkifli Hasan itu karena menilai PAN adalah partai berakhlak amanah.
"Setelah ada kevakuman di Partai Persatuan Pembangunan menghadapi Pileg dan Pilpres tentunya saya harus ada pilihan untuk hijrah, hijrah ke mana Pak Haji Lulung, hijrah ke partai yang amanah. Karena ketika saya hijrah hari ini ke partai amanah yaitu PAN, PAN kan Partai Amanat Nasional," kata Lulung saat ditemui di rumah dinas Zulkifli Hasan di Jalan Widya Chandra IV, Jakarta Selatan, Minggu, 22 Juli 2018 silam.
Lulung menyebut kalau itu dipecat PPP lantaran enggan mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pilkada DKI 2017.
"Hanya teman-teman saya seolah-olah gelisah. Tadinya saya pikir mereka membuang saya, tapi kemudian ketika saya pindah dibilang saya tidak punya akhlak berpolitik, kalau saya berbicara akhlak berpolitik ya ini partai yang berakhlak yang amanah," sambungnya.
Lulung mengatakan, PAN bukan parpol Islam melainkan nasionalis. Tapi memiliki basis umat Islam. PAN tak hanya berjuang untuk kepentingan umat tapi juga bangsa dan negara.
"Artinya semua itu mencakup. Artinya saya sejalan banget dengan PAN," kata dia.
Lulung kemudian didaftarkan sebagai calon anggota DPR pada Pileg 2019, naik kelas setelah sebelumnya di DPRD DKI Jakarta.