Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI M. Farhan menyebut pemerintah membuka peluang mendukung kelompok Taliban Afganistan untuk menumbuhkan kepercayaan dunia terhadap mereka. Namun, ada syarat yang mesti Taliban penuhi.

Saat ini, dunia memang masih menaruh defisit kepercayaan yang besar kepada kelompok Taliban yang baru menguasai Afganistan, meskipun mereka mengklaim ideologi Taliban sudah berubah dari paham radikalisme sebelumnya.

Farhan bilang, peluang ini disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam rapat bersama Komisi I DPR RI beberapa waktu lalu.

"Kita sepakat sama Ibu Menlu waktu itu di Komisi I bahwa indonesia siap untuk menghilangkan defisit of trust (defisit kepercayaan) antara dunia dengan Taliban. Tetapi, harus ada syarat yang mesti dipenuhi Taliban," kata Farhan dalam diskusi virtual Crosscheck, Minggu, 5 September.

Pertama, Taliban harus bisa mengusir kelompok ISIS Khorasan (ISIS-K). ISIS-K ini adalah sebuah kelompok yang percaya pada profesi yang mengatakan bahwa pasukan penyelamat dunia di akhir zaman akan muncul dari Khorasan.

"Jadi, mereka klaim aja saya ISIS Khorasan, kan bahaya tuh. Padahal mereka itu yang ngebom Bandara Kabul tanggal 26 Agustus kemarin," ungkap Farhan.

Kedua, Taliban juga harus menghilangkan pengaruh kelompok Al-Qaeda 100 persen. Ketiga, mereka harus bisa menangani kelompok pemberontak. Keempat, mereka harus bisa membangun pemerintahan dengan struktur yang terpercaya.

"Taliban mesti bisa membangun pemerintahan yang stukturnya bisa terpercaya, inklusif, dan ideologinya nasionalistis, tidak transnasional. Itu yang kita nantikan. Lalu, Gubernur Bank Sentral juga mesti ditunjuk," tutur dia.

Kelima, Taliban harus bisa melepas hubungan dengan kelompok teroris yang namanya tercantum dalam daftar PBB.

"Ada 130 nama dan 5 institusi yang berkaitan dengan Taliban masih dalam status kelompok teroris. Dari 5 institusi tersebut, 3 di anatranya adalah lembaga keuangan yang beberapa beroperasi di Doha Qatar. Jadi, 130 dan 5 harus dicoret, hubungannya digunting semua dari Taliban," ucap Farhan.