JAKARTA - Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Ahmad Yani menanggapi munculnya sejumlah karangan bunga yang bernarasi mendukung interpelasi Formula E di depan gedung DPRD DKI.
Yani menduga, pengirim belasan karangan bunga yang mendukung Fraksi PDIP dan PSI mengajukan interpelasi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanyalah segelintir orang. Iya yakin masih banyak warga DKI yang tak setuju interpelasi.
"Jangan-jangan yang ngirim cuma segelintir orang. Sementara, banyak warga masyarakat yang sesungguhnya mereka merasakan apa yang dilakukan oleh Gubernur itu sudah tepat," kata Yani di Gedung DPRD DKI, Kamis, 2 September.
Yani memandang, saat ini langkah interpelasi berupa hak bertanya kepada Anies tak perlu dilakukan. Sebab, pembahasan mengenai penyelenggaraan Formula E sudah pernah dilakukan sejak awal pengajuan anggaran kegiatan pada tahun 2019. Bahkan, anggaran Formula E juga sudah digelontorkan pada 2019.
"Sesungguhnya, masalah formula E sudah selesai karena sudah dianggarkan tahun 2019. Kemudian, kami juga sudah membahas di komisi-komisi (DPRD) dan sudah diberikan penjelasan dari Pemprov DKI," tutur Yani.
Yani menduga PDIP dan PSI memiliki motif lain, yakni politik. Mengingat, kedua fraksi ini memiliki sikap politik yang berseberangan dengan Anies.
"Untuk apa lagi kita meminta keterangan? Berarti, ini kelihatannya ada nilai politis di belakang itu," cecarnya.
BACA JUGA:
Diketahui, terpantau ada 16 karangan bunga dari beragam tulisan namun bernada serupa, yakni mendukung PDIP dan PSI mengajukan interpelasi. Karangan bunga ini dijejerkan di tepi halaman gedung yang terletak di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat tersebut.
Sejumlah karangan bunga yang dikirim tak mencantumkan nama pengirim. "Jangan takut PSI & PDIP, kami bersama kalian," tulis karangan bunga dengan pengirim atas nama "warga DKI kawal anggaran".
Karangan bunga lain dengan nama pengirim "bukan 7 teman makan malam" menuliskan narasi "bravo Fraksi PDIP&PSI. Teruma kasih untuk mengawasi pemakaian uang rakyat".
Ada juga karangan bunga lain yang menyinggung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "KPK & BPK sedang apa," tulis pemerhati uang rakyat DKI.
Berdasarkan keterangan Pengamanan Dalam (Pamdal) DPRD DKI, karangan bunga mendukung interpelasi Formula E mulai datang sejak Rabu, 1 September sore, sekitar pukul 17.00 WIB.
Pamdal DPRD sendiri mengaku tak tahu siapa saja pengirimnya. Sebab, karangan bunga tersebut diantar oleh pekerja pembuat karangan bunga menggunakan mobil pikap.