Muncul Pemicu Lain yang Memperuncing Perseteruan Jhon Kei dan Nus Kei
Rekonstruksi penyerangan kelompok John Kei terhadap kelompok Nus Kei (Foto: Rizky Aditya Pramana/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kasus penyerangan kelompok John Kei kepada kelompok Nus Kei masih ditangani oleh pihak kepolisian. Namun, dalam proses penyidikan, muncul dugaan motif baru yakni postingan tantangan kelompok Nus Kei pada kelompok John Kei.

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Mertro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan, tantangan di media sosial itu memang bisa saja menjadi pemicu perseteruan keduanya. Tetapi, penyebab utamanya tetap permasalahan mengenai pembagian hasil penjualan tanah.

"Bisa iya bisa tidak. Memang itu merupakan bagian dari seluruh rangkaian peristiwa tapi kalau misalnya itu dianggap sebagai pemicu pasti akan ada belakangnya lagi kenapa sampai IG (Instagram) itu muncul," ucap Tubagus di Jakarta, Rabu, 1 Juli.

Munculnya postingan tersebut, kata Tubagus, tentu ada hal yang melatarbelakanginya. Terlebih, video itu disikapi dengan emosional sehingga berujung dengan penyerangan.

Namun, kemunculan video itu hanyalah pemicu dari permasalahan utama yang memperburuk kondisi keduanya. Sehingga, perseteruan itu berujung pada penganiayaan dan pengerusakan oleh kelompok John Kei.

"Apakah itu bisa jadi pemicu? Jawabannya mungkin iya, tapi itu merupakan rangkaian panjang dari peristiwa hubungan diantara 2 personel tersebut," kata Tubagus.

Permasalahan utama

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, awal mula kejadian itu ketika John Kei mendekam di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Nusa Kambangan. Saat itu, dia meminta pamannya, Nus Kei mengurus proses jual beli tanah di Ambon, Maluku.

"Ada perkara tanah yang saat itu memang John Kei minta tolong kepada Nus Kei untuk segera diuruskan karena John Kei pada saat itu ada di Nusa Kambangan," kata Yusri di Jakarta, Rabu, 24 Juni.

Usai menjalani masa tahanan atau keluar dari Lapas, John Kei lantas menghubungi Nus Kei untuk menanyakan perihal jual beli tersebut. Sebab, dari informasi yang didapat proses penjualan tanah sudah rampung dan uangnya sudah diterima pamannya.

Tetapi, berdasarkan keterangan Nus Kei, uang penjualan itu belum diterima sama sekali olehnya. Bahkan, hal itu sudah diinformasikan kepada keponakannya.

Hanya saja, John Kei disebut tidak sabar dan tak percaya dengan ucapannya. Sebab, John Kei berpikir kalau pamananya sudah menerima uang tersebut.

Dari permasalahan itulah, John Kei mengumpulkan anak buahnya untuk mencari Nus Kei. Tujuannya, untuk melukai karena merasa dikhianati oleh Nus Kei.

"Kemarin Pak Nus Kei juga sudah sempat menyampaikan bahwa tidak sabar atau gimana gitu," pungkas Yusri.