Bagikan:

CIANJUR - Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, sejak sebulan terakhir ini mengalami kekosongan vaksin Bacille Calmette-Guérin (BCG) karena keterlambatan pendistribusian dari pusat. Alhasil, target vaksinasi kepada bayi terhambat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Cianjur, dr Yusman Faisal menjelaskan, vaksin BCG untuk tuberkulosis dibuat dari baksil tuberkulosis yang dilemahkan selama bertahun-tahun dengan dikulturkan di medium buatan.

"Vaksin BCG akan mengurangi atau mencegah berjangkitnya kuman penyebab tuberkulosis atau TBC, sejak satu bulan terakhir, kami belum menerima pasokan dari pusat untuk vaksin tersebut sehingga saat ini masih kosong," jelasnya di Cianjur, Antara, Selasa, 31 Agustus.  

Selain adanya keterlambatan distribusi vaksin dari pusat, gudang tempat penyimpanan vaksin milik Dinkes Cianjur didominasi vaksin COVID-19. Meski demikian, Yusman mengimbau orang tua agar tidak panik karena masih ada kesempatan waktu selama 3 sampai 6 bulan untuk melakukan vaksin BCG.

"Masih ada waktu selama 3 bulan bahkan bayi 6 bulan kalau belum divaksin, masih bisa. Jadi vaksin ini diberikan pada bayi yang berumur 1 sampai 6 bulan lebih. Kami sudah mengusulkan vaksin BCG ke pusat agar segera didistribusikan untuk antisipasi kelangkaan, " katanya.

Sementara beberapa orang tua yang memiliki bayi di Cianjur sempat kelimpungan karena tidak mendapatkan vaksin meski sudah ke klinik atau rumah sakit.

"Hari ini, saya mendatangi dua klinik di kota Cianjur, jawabannya sama belum ada stok vaksin BCG, sehingga kami sempat binggung karena bayi laki-laki kami belum mendapat imunisasi BCG yng katanya harus diberikan saat usia satu bulan," jelas  Sutrisna (32) ayah dari bayi berusia 1 bulan warga Kelurahan Sayang.

Senada dengan Sutrisna, Asri (26) ibu dari bayi perempuan usia 2 bulan juga mengeluhkan hal yang sama. Padahal dia telah ke lima klinik di Cianjur.

"Katanya vaksin kosong, jadi kami harus menunggu satu dua minggu depan. Semoga saja vaksinnya sudah ada," katanya.