Kabar Duka dari Babel, Pasien COVID-19 yang Meninggal Mencapai 1.211 Oorang
Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sedang memakamkan pasien COVID-19 yang meninggal dunia. (Foto: Aprionis/Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan pasien COVID-19 yang meninggal kembali bertambah 15 orang sehingga jumlah totalnya kini naik menjadi sebanyak 1.211 jiwa.

"Rata-rata pasien COVID-19 meninggal memiliki penyakit bawaan seperti jantung, paru-paru, diabetes, hipertensi dan lainnya," kata Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, dilansir Antara, Senin, 30 Agustus.

Ia menjelaskan berdasarkan data terbaru pada Minggu, 29 Agustus malam, sebanyak 15 orang pasien COVID-19 meninggal tersebar di Kabupaten Bangka 4, Belitung 4, Bangka Barat (Babar) 2, Bangka Tegah (Bateng) 2, Bangka Selatan (Basel) 1 dan Belitung Timur (Beltim) 2 orang.

Kasus orang terpapar COVID-19 juga bertambah 230 dengan kumulatif 46.600 jiwa tersebar di Bangka 50, Pangkalpinang 36, Bateng 45, Basel 17, Babar 33, Belitung 32 dan Beltim 17 orang.

Demikian juga pasien sembuh dari COVID-19 juga mengalami kenaikan 319 dengan kumulatif 41.182 jiwa tersebar di Pangkalpinang 80, Bangka 68, Bateng 50, Babar 24, Belitung 47 dan Beltim 50 orang.

"Alhamdulillah dalam sepekan terakhir ini, penambahan pasien sembuh lebih tinggi dibandingkan kasus baru COVID-19, sehingga dapat menekan angka kasus penularan dan kematian akibat virus corona ini," katanya.

Menurut dia dalam menekan kasus kematian ini, pihaknya juga memastikan ketersediaan oksigen dengan menurunkan Satgas Oksigen, percepatan distribusi obat dan suplemen gratis bagi pasien positif, menaikkan kapasitas tracing dan testing dengan menurunkan Satgas Tracing dan Tracking.

"Perlunya peran serta dari seluruh masyarakat untuk melindungi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitarnya dengan memperkuat dan memperketat penerapan protokol kesehatan dan melaksanakan vaksinasi secara masif dengan menurunkan Satgas Vaksin," demikian Mikron Antariksa.