Diintai Seminggu: Mafia Italia, Gembong Narkoba Sekaligus Penadah Lukisan van Gogh Ditangkap di Dubai
Raffaele Imperiale saat diinterogasi oleh polisi. (Sumber: Dubai Police via The National News)

Bagikan:

JAKARTA - Seorang mafia asal Italia yang diduga menjadi gembong narkoba, serta memperdagangkan dua lukisan curian milik seniman van Gogh di pasar gelap ditangkap oleh polisi Dubai, Uni Emirat Arab.

Pria yang diketahui bernama Raffaele Imperiale (46) ini ditangkap pada 30 Juli lalu di kediamannya. Dia diburu karena dituduh sebagai gembong sindikat narkoba dan kejahatan terorganisir Camorra yang ditakuti di Naples, Italia.

Ia ditangkap di kediamannya yang berupa vila besar dengan kolam renang. Polisi Dubai menyebut ia menggunakan identitas palsu atas nama Antonio Rocco.

Sejumlah barang-barang berharga, termasuk uang tunai, dua unit mobil mewah dan lukisan di sita dalam penggerebekan tersebut. Petugas menyebut, Imperiale menggunakan nama samaran dan selalu menyembunyikan pergerakannya untuk menghindari petugas, mengutip The National News Jumat 27 Agustus.

Penggerebekan dilakukan setelah aparat keamanan melakukan pengintaian selama seminggu, menggunakan teknologi kecedasan buatan dan lebih dari 300 ribu kamera keamanan.

Setelah menangkap Imperiale, polisi Dubai menangkap tangan kanannya yang bernama Raffaele Mauriello (31) pada 14 Agustus, yang diduga bertanggung jawab atas rencana dan eksekusi dengan senjata api.

Imperiale dan Mauriello dicari diburu oleh otoritas Italia dan Interpol yang telah mengeluarkan Red Notice terhadap mereka. Untuk menghindari kejaran petugas, Imperiale disebut menggunakan mobil yang berbeda-beda, serta tinggal di kediaman yang tidak terdaftar dan terisolasi dan bisa memantau orang-orang yang datang.

mafia italia
Raffaele Imperiale menunjukkan sejumlah barang bukti. (Sumber: Dubai Police via The National News)

Menjadi buruan internasional, kasus keduanya dipindahkan ke Kejaksaan Umum Dubai yang menentikan mekanisme ekstradisi mereka. Interpol menyebut jaringannya turut membantu mengamankan penangkapan tersebut.

"Tidak peduli berapa banyak kekayaan atau kekuasaan buronan menumpuk, atau seberapa jauh mereka melakukan perjalanan, pekerjaan polisi tidak berhenti," ujar Sekretaris Jenderal Interpol Jurgen Stock.

"Kasus seperti ini menggarisbawahi kekuatan kerja sama polisi internasional melalui jaringan global Interpol lebih dari sebelumnya," sambungnya.

Sementara, Direktur Departemen Investigasi Kriminal Kepolisian Dubai Brigadir Jamal Al Jallaf, memuji upaya semua tim investigasi yang mampu mengungkap identitas sebenarnya dari Imperiale.

Salah satu yang menarik perhatian adalah, Imperiale 'menyembunyikan' dua lukisan terkenal milik seniman dunia, mendiang Vincent van Gogh. Dua lukisan tersebut dikenali sebagai 'View of the Sea at Scheveningen' (1882) dan 'Congregation Leaving the Reformed Church in Nuenen' (1884-1885) yang dicuri dari Museum van Gogh tahun 2002 lalu.

Di tahun 2016 lalu, kedua lukisan ini ditemukan tersembunyi di sebuah rumah pertanian pada properti milik Imperiale di Kota Castellammare, Stabia dekat Napoli. Polisi keuangan Italia menemukan lukisan-lukisan itu dibungkus dengan seprai katun, dimasukkan ke dalam kotak dan disembunyikan di balik dinding kamar mandi

"Kekayaan yang terkumpul secara ilegal memungkinkan dia untuk membeli dua lukisan Van Gogh di pasar gelap dengan nilai yang tidak dapat dihitung," tukas polisi Italia.

Imperiale sempat membantah tuduhan terlibat dalam pencurian lukisan kedua lukisan tersebut, mengklaim membeli karya legendaris itu sebagai pecinta seni dalam wawancara dengan surat kabar Naples Il Mattino tahun ini.