JAKARTA - Anita, staff proyek korban pemerasan salah satu oknum anggota ormas di Kembangan, mengaku terpaksa memviralkan aksi pemalakan yang dialaminya itu. Pasalnya, Anita merasa jenuh karena pelaku meminta uang sebesar Rp 5 juta selama empat kali, dengan alasan jatah keamanan.
Wanita yang bekerja sebagai staf di salah satu proyek pembangunan di kawasan Joglo, Kembangan itu mengatakan, dirinya sengaja merekam aksi itu lewat ponsel miliknya dan memviralkannya.
Sebab kata Anita, pria yang mengaku dari ormas itu kerap memalak proyek bangunan jutaan rupiah.
"Dia kesini mintain uang gitu. Terus dia ngejatah satu bulan Rp 5 juta," kata Anita saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Kamis 26 Agustus.
Anita mengatakan pihak perusahaannya tidak pernah mengindahkan permintaan tersebut. Sebab saat ditanya ke Ketua RT setempat, pihak RT tak kenal dengan ormas yang dimaksud.
Meski tidak ada kekerasan yang dilakukan pria tersebut, namun pria itu kerap mengancam setiap datang ke proyek bangunan. Selain itu pelaku juga meminta dengan cara memaksa.
BACA JUGA:
"Engga si kalau kasar mah. Cuma ada ancaman saja bahwa proyek akan ditutup," ujarnya.
Terhitung sudah empat kali pria itu memalak proyek bangunan tersebut. Ia datang sejak sepekan lalu. Selain memviralkan, pihak perusahaan Anita juga sudah melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib.
Ia berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku sehingga tidak ada lagi kejadian serupa.
"Harapannya sih semoga enggak ada lagi yang kayak gitu, karena kan merugikan perusahaan, merugikan saya juga," ujarnya.
Saat dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Kembangan AKP Ferdo mengatakan, kasusnya masih dalam penyelidikan terkait adanya laporan pemerasan itu.
"Masih diselidiki terus. Laporan sementara yang kita dapat baru ada satu laporan (pemerasan) itu saja," katanya kepada VOI saat dihubungi, Kamis 26 Agustus.