Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengaku pemerintah akan melibatkan berbagai asosiasi dan perkumpulan dalam menyusun strategi hidup berdampingan dengan pandemi COVID-19.

"Nantinya pemerintah akan membangun kemitraan dengan berbagai asosiasi dan perkumpulan untuk mengembangkan protokol kesehatan yang lebih rinci," ucap Wiku dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, 24 Agustus.

Wiku menuturkan, penyusunan strategi ini akan menyesuaikan kondisi lapangan terhadap penerapan protokol kegiatan yang aman dari COVID-19.

Ke depannya, lanjut Wiku, pihak yang akan membantu penyusunan protokol kesehatan ini juga berpeluang akan bertambah sesuai dengan kebutuhan.

"Harapannya, dapat mengantisipasi celah-celah tertentu sehingga kedisiplinan protokol kesehatan ini dapat dilaksanakan secara lebih sempurna dengan pengawasan yang lebih ketat," ucap Wiku.

Soal kapan strategi hidup bersama COVID-19 akan diterapkan, Wiku meminta masyarakat menunggu karena kepastian waktu tak bisa ditentukan. Juga, saat ini penyusunan protokol ketika hidup bersama pandemi juga masih disusun.

"Sehingga, mohon untuk dapat menunggu update selanjutnya. pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin menyusun pedoman yang ideal untuk segera dapat diterapkan," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku Presiden Jokowi memberi perintah untuk menyusun strategi hidup berdampingan dengan pandemi.

Menkes mengatakan, Indonesia nantinya tak hanya berupaya mengatasi pandemi tapi juga akan hidup bersama pandemi dengan cara menyeimbangkan hidup sehat dengan kegiatan ekonomi melalui penerapan protokol kesehatan, testing, tracing, dan perawatan pasien terpapar COVID-19.

Ada pun berkaitan dengan protokol kesehatan, Budi mengatakan nantinya akan disusun berbasis informasi teknologi melalui aplikasi PeduliLindungi untuk pemantauan.

"Jadi kami sudah bekerja sama dengan beberapa asosiasi, beberapa perkumpulan untuk mulai menyusun protokol kesehatan berbasis teknologi informasi. Ada aplikasi Pedulilindungi yang akan kita pakai secara nasional untuk membantu implementasi protokol kesehatan berbasis teknologi informasi," ungkap mantan Wakil Menteri BUMN tersebut.

Sementara untuk penerapan tracing dan testing harus makin diperkuat karena hal ini dibutuhkan ketika Indonesia ingin hidup berdampingan dengan pandemi.

"Jadi testing dilakukan ke suspek, kontak erat bergejala. Artinya, bukan semua dites karena mau melakukan aktivitas tertentu," tegas Budi.

Terakhir, untuk strategi perawatan, sesuai arahan Presiden Jokowi nantinya harus ada layanan primer dan isolasi pengobatan dasar. Sehingga, rumah sakit besar hanya akan fokus merawat pasien dalam kondisi kritis dan berat.

Dalam melaksanakan hal ini, Kemenkes akan lebih dulu melakukan kajian dan Presiden Jokowi sudah menugaskan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono sehingga rumah sakit bisa fokus merawat pasien yang kritis dan dalam kondisi berat.

"Dengan demikian diharapkan bahwa ke depannya kita tidak hanya bicara strategi penanganan pandemi tapi strategi hidup bersama epidemi seperti arahan Presiden dan itu akan dilakukan di bidang protokol kesehatan, di bidang testing dan tracing, dan di bidang perawatan atau teurapetik," pungkas Budi.