Bagikan:

JAKARTA - Kasus meninggal akibat COVID-19 di Provinsi Papua Barat, Sabtu, 21 Agustus, bertambah 4 orang. Menurut juru bicara satgas COVID-19 Papua Barat dokter Arnold Tiniap, 3 orang berasal dari Kabupaten Teluk Bintuni dan 1 orang dari Manokwari.

"Hari ini tambah 4 pasien positif COVID-19 meninggal dunia, sehingga total kasus meninggal akibat COVID-19 di provinsi ini mencapai 332 orang atau 1,5 persen dari 21.827 total kasus positif," kata Arnold Tiniap dilansir Antara, Minggu, 22 Agustus.

Arnold Tiniap mengatakan dari analisis epidemiologi berdasarkan hasil pengamanan selama pandemi di provinsi ini kasus meninggal dunia akibat COVID-19 disebabkan tiga faktor.

Ahli epidemiologi ini menjelaskan bahwa faktor pertama karena adanya komorbit atau sakit penyerta yang diperparah paparan virus corona, faktor kedua belum divaksin, dan faktor ketiga terlambat penanganan.

"Sekitar 95 persen kasus meninggal dunia akibat COVID-19 di provinsi ini karena belum disuntik vaskin, sehingga respons antibodi untuk melawan virus tidak ada. Sementara 5 persen lainnya karena faktor komorbit dan terlambat penanganan," ujar dia.

Lebih lanjut Arnold Tiniap melaporkan bahwa temuan kasus positif di provinsi ini mulai menurun dari ratusan menjadi puluhan, sementara pasien sembuh terus meningkat capai ratusan dalam sehari.

"Hari ini kasus positif Papua Barat hanya bertambah 22 orang, sementara pasien sembuh bertambah 379 orang," ujar Arnold Tiniap.

Dia lalu mengimbau kepada masyarakat agar segera melakukan vaksinasi COVID-19 di tempat layanan kesehatan terdekat, atau mendatangi tempat-tempat pelayanan vaksinasi massal, dan tetap taat protokol kesehatan.

"Kami tak henti mengajak masyarakat, karena vaksinasi COVID-19 penting untuk menjaga pertahanan dalam (antibodi) sementara protokol kesehatan dilaksanakan untuk mencegah penularan dari luar (kontak) dari orang-orang sekitar," katanya.